-->

In

Ide Kegiatan Mengisi Libur Lebaran

 

pic.canva

Assalamualaikum. Hullaa :)

Alhamdulillah, senang yaa libur lebaran kali ini bisa dimanfaatkan untuk sekalian recharge. Mungkin sebagian besar momies sudah memiliki serangkaian agenda di hari-hari istimewa ini.

Selain menghabiskan waktu berkumpul dan bersantai bersama keluarga di rumah, tentu ada juga yang sudah merencakan untuk liburan bersama sekeluarga. Mengingat momen kumpul seperti ini tidak selalu terjadi sewaktu-waktu. 

Tahun lalu pun aku juga sempat mencoba aktivitas seru bersama adik-adik sepupu sekaligus adik dan anakku. Kami mengunjungi pulau kecil di Madura yang jaraknya kurang lebih 1-1½ jam perjalanan saja. Nama pulaunya Gili Iyang, untuk sampai kesana kami harus mengendarai motor terlebih dahulu lalu menyeberang dengan menggunakan sampan. Satu hal yang rasanya mustahil kucoba jika tidak bersama anakku :)

Untuk ukuran ibu-ibu rumahan sepertiku hal itu sudah sangat ekstrem hehe. Namun demi mengenalkan anak dengan keberagaman dan kekayaan alam negerinya aku pun ikut serta :)

Berhubung lebaran ini aku memutuskan untuk tidak mudik, aku sedang mencari-cari ide kegiatan seru yang bisa kulakukan untuk mengisi libur lebaran yang cukup panjang kali ini. Panjang karena libur sekolah Abian lebih dari 2 minggu ๐Ÿ˜†

Setelah mencari-cari ide, berikut beberapa rencana kegiatan yang mungkin juga bisa momies sekalian ATM :)

1. Berkunjung ke Masjid Agung. Sepertinya cukup seru untuk dilakukan. Mungkin tidak seramai biasanya ya? Entah akupun belum mencoba. Berhubung sudah lama sekali sejak Abian bayi aku belum pernah mengajaknya kesana lagi. 

2. Wisata Edukasi. Mengunjungi perpus kota, kebun binatang atau museum sepertinya boleh dicoba. Bahkan ketiganya bisa dicoba yaa :) 

3. City Tour. Ini sih yang paling ingin kucoba. Mengingat di hari biasa agak mager karena mungkin ramai pengunjung. Untuk Surabaya sendiri biasanya ada jadwal city tour lengkap dengan guide tournya. Nah, untuk momen libur lebaran kali ini aku belum cek sih. Semogaa ada :)

4. Arena bermain indoor atau nonton bioskol. Alternative pilihan termudah bagi warga kota yaa boens. Nah untuk yang satu ini memang budget yang dikeluarkan tentu lebih banyak :) Ada arena permainan indoor seperti kidzoona, kidzania, snow world yang bisa dikunjungi. Nonton film di bioskop juga bisa dicoba jika ada film yang sesuai dan bisa untuk semua umur. Namun tentu saja ada sebagian ortu yang perlu mempertimbangkan pilihan menonton bioskop ini yaa.

5. Mengunjungi sarana alam hijau terbuka seperti alun-alun atau taman kota :) Jika ingin yang hemat budget bisa banget nih mengunjungi atau bahkan piknik bersama di alun-alun atau taman kota. Anak-anak bisa bebas berlarian, lalu keluarga bisa sejenak bersantai menikmati udara sejuk. Tentu sesuaikan waktunyaa ya. 

6. Staycation atau perawatan. Menginap di hotel boleh nih dijadikan salah satu kegiatan biar berasa beda aja gitu dengan hari-hari biasa. Para moms juga bisa melakukan perawatan agar wajah dan tubuh kembali prima :)

Kira-kira mana nih ide kegiatan yang akan momies coba di libur lebaran kali ini? Atau ada ide lain mungkin, boleh banget lah dibisikin juga :)

Selamat berlibur dan sampai jumpa di #bpnramadan tahun depan insyaallah ๐Ÿ’™

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Ajarkan Anak Hal-hal inu sebelum Unjung-unjung

pic.canva

Assalamualaikum. Hai :)

Selamat Hari Raya Idul Fitri ๐Ÿ’™

Sebagian umat Islam hari ini sudah ada yang merayakan Idul Fitri dan menunaikan salat Ied pagi tadi ya. Meski tahun ini di Indonesia waktu pelaksanaan lebaran berbeda, semoga tetap rukun guyub dan saling menghargai. 

Momen lebaran menjadi hari yang ditunggu untuk saling bermaafan, tradisi unjung-unjung ke rumah sanak saudara, teman maupun tetangga kanan kiri untuk bersalam-salaman. Biasanya setelah salat Ied bersama di lapangan/masjid terdekat. Prosesi sungkeman dilakukan di rumah. Sungkeman ini biasanya masih dilakukan dengan khusyuk oleh sebagian besar keturunan Jawa. Mungkin di daerah lainnya juga seperti ini?

Biasanya yang lebih muda akan berbaris rapi untuk sungkem kepada para sesepuh. Untuk meminta rido dan maaf dari segala kekhilafan yang dilakukan selama ini. Usai sungkeman, sebagian besar keluarga akan bersama-sama menyantap hidangan lebaran seperti ketupat lengkap dengan opor atau rendang. 

Setelah itu lalu biasanya rombongan akan melanjutkan tradisi unjung-unjung ke rumah sanak saudara ataupun tetangga. Biasanya yang "muter" ini adalah anak-anak dan muda-mudi. Adapun para sesepuh yang di rumah sembari menanti jika ada yang berkunjung ke rumah. Ada juga yang melakukannya di hari kedua lebaran. Hemat tenaga gitu kali yaa.

Sebelum unjung-unjung ini dilakukan aku sengaja mem-briefing anak terlebih dahulu. Agar tradisi yang niat baiknya adalah untuk menjalin silah ukhuwah ini tetap terjaga.

Aku agak khawatir dengan pernyataan-pernyataan pembiasaan yang sepertinya dampaknya akan terbawa menjadi kebiasan yang kurang pas gitu. Nggak ingin berlindung dibalik kalimat, "namanya juga anak-anak." Terlalu klise menurutku. Kalau dari kecil saja tidak diajarkan dan dibiasakan lalu kapan anak harus belajar? Nunggu dia dewasa? Iya kalau masih mau mendengar orang tuanya, kalau tidak bagaimana. Naudzubillah yaa..

Lebih baik mengajarkan anak-anak adab bertamu terlebih dahulu sedini mungkin bukan? Terlepas dari praktiknya nanti seperti apa, yang penting ada usaha dulu nih dari kita yaa kan. Apalagi mengingat Abian juga sudah semakin besar. Insyaallah anak bisa mengerti kok, aku yakin jika diberi arahan apalagi diberi tauladan anak akan mudah menyerap dan mempraktikkannya :)

Hal-hal yang aku obrolin bersama Abian pagi ini yaitu:

1. Jika bertamu ke rumah orang lain, usahakan untuk bersikap sopan dan baik. Tidak loncat-loncat atau lari-larian apalagi berteriak-teriak. Lebih baik duduk dengan tenang. Kalau bosan gimana? Bosan ya bilang tapi cukup jawil aja sih sebetulnya udah paham yaa para mamak ini :)

2. Mengambil makanan secukupnya. Lebih baik lagi jika sudah dipersilakan oleh tuan rumah. Nggak mentang-mentang makanan kesukaannya lalu boleh bebas ambil gitu aja yaa. Menahan diri dari sikap serakah :) 

3. Tidak meminta-minta THR! Wah ini penting banget dan harus banget digaris bawahi. Jangan sampai anak-anak mudah meminta meski itu dengan keluarga dekat :( Aku suka mewanti-wanti Abian jauh hari soal ini, untuk tidak mudah meminta ke orang lain selain orang tuanya. Sekalipun ke nenek kakeknya. Takutnya jadi kebiasaan buruk euy. Nggak setuju deh dengan "namanya juga anak kecil, wajarlah." NO. Aku tidak mau menjadikan anak-anakku bermental meminta. Sebaliknya ajarkan anak-anak untuk berbagi, bisa dengan menyiapkan bingkisan snack untuk dibagikan ke teman-temannya :)

Tiga hal ini yang sementara kutanamkan kepada anakku. Akan terus kubriefing sampai hari H. Insyaallah momen ini akan terkenang hingga ia dewasa, maka semoga hal-hal dasar ini juga selalu diingatnya. Momies sendiri gimana? Ada yang sependapat denganku?

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Cerita Mudik Gratis

 

pic.canva

Assalamualaikum.. Halluw bunds!

Udah pada mudik yaa? Aman ya, udah sampai di kampung halaman, pasti happy ketemu sanak saudara :)

Lebaran tahun ini aku memutuskan untuk nggak ikutan arus mudik. Aku tetap stay di tanah rantau yang sudah menjadi rumah bagiku, karena aku memang tumbuh dari kecil yaa disini. Ditambah lagi ada nenek dari mendiang ibu kandung yang sendirian, karena sekeluarga mudik ke kampung halaman bapak di Sumenep. 

Kebetulan pihak keluarga suami juga nggak mudik ke kampung halaman. Malahan bapak dan ibu mertua masih stay di luar pulau nggak mudik ke rumah juga. Jadi aku dan suami sepakat untuk tidak mudik kemana-mana. Mungkin nanti pasca lebaran kami akan ke salah satu desa, entah kapan, lihat sikon dan kondisi keuangan hehe.

Sebetulnya yaa mau banget sih mudik, ikut keseruan momen setahun sekali ini. Macet-macetan di jalan itu seketika terbayar ketika bisa ketemu keluarga. Alhamdulillah keluargaku semua baik, no toxic toxic club. Seingetku dulu sebelum aku nikah pun nggak pernah ditanya pertanyaan basa basi nan menyakitkan seputar "kapan" ๐Ÿ˜†

Semua tipe yang santuy dan insyaallah yang nggak kepoan bin julid gitu. Bahkan aku merasa tiap pulang tuh disambut istimewa, meski bukan dari bentuk hidangan atau materi. Yaudah seperti layaknya keluarga yang saling kangen aja gitu, tanpa embel-embel lainnya. Alhamdulillah bersyukur diberi keluarga seperti ini :)

Nah kembali ke judul ya buun. Tahun ini tuh ternyata buwanyaak banget program mudik gratis, baik itu diselenggarakan oleh dishub tiap provinsi, kementrian-kementrian, bumn bahkan instansi lainnya seperti PWNU. Istilahnya orang kalau mau pulang tapi budget terbatas bisa kebantu banget dengan program ini.

Keluargaku termasuk yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Adik-adikku ikut program mudik gratis dari dishub Jatim yang berangkat kemarin. Serentak ke beberapa kota di Jatim loh. Aku tentu saja bertugas untuk anter mereka ke point pemberangkatan, yaitu di kantor Dishub Jl. Ahmad Yani. Pukul enam pagi lewat, kami udah berangkat dari rumah. Sesampainya disana, bus-bus udah standbye lengkap dengan no. bus. Jadi mudah menemukannya karena sebelumnya adik udah harus pegang tiket keberangkatan.

Adik-adikku berangkat duluan karena bapak ibu masih masuk kerja. Syukurnya ada program mudik gratis yang juga diselenggarakan oleh PWNU hari ini. Kurang lebih alur pendaftarannya sama, hanya berbeda di jumlah kuota saja.

Keluargaku alhamdulillah terbantu sekali dengan program-program ini. Tentu saja karena bisa menghemat budget. Poin plusnya lagi, bisa berangkat dengan tenang tanpa khawatir nggak kebagian kursi karena harus rebutan dengan calon penumpang lain. Aku pernah banget ngalamin ini ketika kuliah di Malang dulu, deket lebaran haji mau pulang, susahnya minta ampun.

dok.pribadi

Udah mah gratis, dapet snack pula xixi. Ngga repot berjubel dengan penumpang lain. 

Untuk cara daftarnya sendiri, sebetulnya sudah cukup jelas disini https://mudikgratis.dishub.jatimprov.go.id/. Biasanya mulai dibuka di pertengahan/awal bulan puasa, aku agak lupa. Para pemudik hanya perlu mengisi form, lalu datang langsung ke dishub untuk verifikasi dan dapat "tiket fisik" untuk tau no. bus nya. 

Untuk pendaftaran mudik gratis dari PWNU sendiri aku belum tahu apakah ada juga setiap tahunnya. Infonya ada disini https://lwpnujatim.com/mudik-gratis-bersama-pwnu-jatim-2023/

dok.pribadi


Nah sekian cerita pengalaman (nganterin keluargaku) mudik gratis tahun ini. Mungkin bisa di save untuk tahun depan bagi yang membutuhkan. Siapa tahu tahun depan bisa gercep siapin syaratnya apa aja. 



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Skincare Sat Set untuk Ibu Sibuk

pic.canva

Assalamualaikum.. Hai hai mommies :)

Gimana, sudah siap buat lebaran kah? Ada yang udah fix lebaran besok? Atau masih nunggu keputusan sidang isbat nanti sepertiku?

Insyaallah tetap guyub rukun dan saling menghargai yaa manteman :)

Tentunya di lebaran nanti kita akan ketemu banyak orang ya, pinginnya pasti tampil prima dan terlihat cakep hihi. Harusnya sih, judulnya make up sat set yaa, tapi ya mohon maaf lah, aku ngga bisa make up :p

Jadi kali ini aku mau cerita soal perskincare-an duniawi aja. Yang maasyaallah-nya terkadang suka bikin diri ini males ribet dan berakhir pada nggak pake sama sekali. Padahal yaa kita tau sendirilah yaa, merawat diri dan wajah juga bagian dari bentuk syukur kan sebetulnya. Tapi yaa begitulah, namanya juga manusia bernama ibu-ibu, aku pula! Hehe

Makin kesini sebetulnya makin banyak banget produk-produk perawatan lokal yang pastinya harganya nggak sampek menguras kantong terlalu dalam. Serta jelas kandungannya disesuaikan dengan kebutuhan kulit raykat negeri berflower ini, juga sudah aman ber-bpom dan terjamin kelahalalannya! Nah loh, kurang apalagi cobak? Kurang niatnya aja sih kurasa ;(

Sejak beberapa tahun ini aku mulai aware sama kondisi kulit aku. Yes, emang sih rada telat, mau gimana lagi. Daripada nggak sama sekali yaa kan. Suka nanya ke temen-temen yang udah lebih pro, atau iseng aja nonton di yutub atau yaa kadang suka aja gitu baca di sosmed. Mulai cari-cari produk yang emang bener-bener aku butuhin dulu. Nggak langsung beli semua juga heyy, budget skincare kudu menyisihkan dulu hehe.

Udah uji coba, ada yang cocok, ada yang enggak. Yaa gapapa, namanya juga belajar. Sampai akhirnya aku mulai males lagi huhuhu. Karena ngerasanya kok tetep gini-gini aja(?)

Nah kaan, salah niat wkwk. Padahal skincare dipakai yaa fungsinya untuk merawat yaa, bukan buat merubah secara instan. Kalaupun ada perubahan, good, tapi nggak mungkin jreeng langsung kinclong kayak mbak Hye Kyo. 

Dari situ aku mulai lagi dari awal, belajar minimalist ceritanya. Pakai yang basiiiic banget banget! Yang sat set aja gitu, nggak mau yang berlapis-lapis. 

1. Pembersih. Nggak neko-neko pakai yang ada terdekat dan mudah dicari. Harganya juga tentu yang ramah di kantong ya bunda! Prinsip no.1 mamak. Kalau yang murmer cocok yaudah ngapain cari yang mihil, nanti aja kalau mau upgrade kalau udah punya penghasilan 2 digit sendiri xixixi

Aku cuma pakai micellar water dari clean&face lalu facial foam lupa lagi merknya :p

2. Toner. Dulu suka banget skip toner ini. Ternyata penting yaa pakai toner. Katanya sih berfungsi untuk menetralkan kembali ph kulit wajah kita, sebelum pakai skincare lainnya.

3. Pelembab. Lagi-lagi aku milih pelembab yang affordable, aku pakai dari azarine. Yang penting ada fungsi melembabkan boen. Karena ternyata meski kulit wajahku termasuk yang berminyak, tetep perlu pelembab. Katanya lagi, makin berminyak wajah, itu sebetulnya udah alarm bahwa kulit wajah kita tuh kering, jadi dia menghasilkan minyak lagi biar ngga makin kering.

4. Tabir Surya. Yes, ini paling ngga boleh diskip juga! Aku kemana aja yaa dulu, mana kalau sekolah nggak pernah pakai topi atau pelindung lainnya :( Kasihan kulit wajahku selama ini struggle sendirian wkwk. Aku pilih produk dari azarine juga, udah alhamdulillah cocok aja sih di aku. Mana harganya juga worth to buy. Yok, support produk lokal!

Begitu aja udah, meski keliatannya masih 4 step itu cepet kok. Cari produk-produk sesuai kebutuhan kulit juga yaa. Nggak pakai alasan lagi yaa bun, yuk sayangi diri dan rawat diri. Kalau bukan kita siapa lagi? Tetangga? ๐Ÿคฃ

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Nge-BuJo Bantu Ibu Lebih Produktif

Bullet journal
pict.canva

Assalamualaikum. Holla :)

Dua hari lalu, aku sempat menuliskan tentang cara aku mengatur waktu sehari-hari. Aku juga menyebutkan bahwa aku terbantu sekali dengan adanya "BuJo" alias Bullet Journal. 

Sebetulnya aku juga baru banget kenal dengan metode "journaling" satu ini, setelah ikut kelas yang salah satu pembicaranya adalah mbak Farda (my favourite selfcare teacher). Terhitung sejak Agustus 2022 aku baru "agak rajin" ngebujo.

Menurut literatur yang kubaca juga hasil ngobrol sama teman, sebetulnya jurnal itu bisa berbagai macam bentuknya. Berhubung akhir-akhir ini juga sedang marak di sosmed tentang journaling ini ygy. Dulu aku bingung dan insecure duluan mau bikin jurnal ala-ala gitu, yang gemes yang unik dan colorful. Kayak mau mulai, tapi nggak tau harus mulai dari mana (?)

Setiap jurnal biasanya memiliki satu fungsi khusus. Kalau di bahasa akuntansi pun sama dong, ada jurnal penjualan, jurnal pembelian dan lain-lain. Saat hamil, ada juga baik dalam bentuk digital (aplikasi) maupun jurnal kehamilan fisik. Jurnal tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Bahkan kemarin aku juga menuliskan tentang jurnal syukur yang super sederhana.

Jadi ya sebetulnya bikin jurnal itu tergantung dari kebutuhan masing-masing. Kamu sedang butuh men-track apa di hidupmu?

Nah, yang menarik dari bullet journal ini menurutku, itu udah kayak semacam "buku besar" gitu. Isinya bisa mencakup berbagai hal yang mau ditambahkan di jurnal. Semacam buku diary, dengan metode yang lebih diupgrade lah istilahnya :)

Jadi apa sih bullet journal itu, mbak An?

Bullet journal, singkatnya adalah sebuah metode pencatatan harian secara analog yang didesain oleh Ryder Carrol. Kalau penasaran dengan sumber aslinya bisa baca disini https://bulletjournal.com/

Lalu apa sih manfaatnya?

Bagiku yang emang suka oret-oret diary sejak SD, bullet journal ini sesuatu yang bisa banget ngebantu aku untuk lebih primpen nyatet-nyatetin hal-hal penting. Mulai dari agenda harian, mingguan, bulanan, rencana jangka panjang semua bisa dicatet. Nggak khawatir kececer atau bingung nyari catetannya dimana.

Salah satu ciri khas bullet journal ini ada pada simbol/penanda yang digunakan. Lagi-lagi ini bisa banget di-customize sesuai kebutuhan. Aku dari awal hanya menggunakan beberapa simbol saja yang memang kubutuhkan.

Dari banyaknya key/penanda tersebut aku cuma pakai 4 saja untuk langkah awal (bahkan sampai sekarang sih). 

• untuk nulis tugas (to do list)

x ketika tugas tersebut udah dikerjakan (kayak fungsi centang di to do list gitu sih)

> untuk tugas dimigrasi ke hari berikutnya (kalau di hari itu ternyata nggak bisa kerjainnya)

(Coret) untuk tugas yang udah nggak akan dilakukan (dg berbagai alasan) karena udah nggak relevan.

dok.pribadi

Manfaat ngebujo sendiri bagiku setelah setengah tahun, diantaranya:

1. Lebih produktif. Aku jadi ngerasa nggak ngang-ngong lagi. Terutama karena sering banget ngerasa diri ini unfaedah. Ternyata setelah ngebujo jadi keliatan tuh, oh ternyata aku melakukan sesuatu kok, meski bukan hal yang waahh.

2. Ada track record untuk ngebangun habit baik. Oleh karena dirutinin, aku jadi bisa ngeliat perkembangan apa aja yang terjadi di hidupku. Meski kecil, aku berprogres. Tidak hanya tentang aku tapi juga anak dan suami. Semuanya bisa kucatat :)

3. Sarana agar nggak terlalu stress menghadapi riuh dunia. Wakakak. 

4. Lebih fokus ke tujuan. Nah, buat yang suka kedistraksi sama hiburan di sosmed (kek aku), ngebujo ini bisa jadi efektif loh! Karena kamu nulisnya di notes bukan di gadget yang sewaktu-waktu bisa menuntunmu untuk scrolling ke hal lain, wkwk.

5. Ngebantu untuk lebih bersyukur atas pencapaian kecil. Jujur setelah habis satu jurnal syukur yang kuisi kira-kira 1-2 bulan secara rutin, aku lebih fokus untuk ngisi bullet journal aja, bisa sekalian soalnya :)

Gimana cara buatnya, bundana?

Langkah pertama, siapkan buku, bebas apa aja sih sebetulnya. Pilih yang sekiranya membuat nyaman. Kalau saran dari para sesepuh sih, pakai note yang kosongan atau titik-titik biar tidak mudah terdristraksi.

contoh note yang kupakai, kebetulan adanya itu di rumah :)

Kedua, siapkan penggaris. Biar lebih rapih tentunya. 

Kalau udah siapin perlengkapannya, bisa langsung mulai! Nggak perlu khawatir mikirin pernak-pernik gemoy, itu sih option aja kalau emang suka yaa. Kalau aku pribadi emang ngga bisa sayangnya, jadi yaudah yang basic-basic aja dulu.

1. Buat penanda/key apa aja yang mau dipakai. Contohnya seperti diatas tadi ya.

2. Buat indeks. Yups, indeks berupa keterangan halaman. Menariknya bujo ini juga nih, kita bisa nambahin indeks asal jelas kita tulis keterangan dan letak halamannya ada dimana. Customable! Ini contoh punyaku :)

dok.pribadi

3. Future Log. Untuk menuliskan rencana selama 1 tahun, gambara umum aja sebetulnya. Cari aja yaa contohnya, agak malu juga kalau aku share semua wkwk.

4. Monthly Log. Yas, karena judulnya month, ini adalah rencana bulanan. Sebulan itu kita udah punya planning ya. Nah, supaya nggak lupa dengan janji (apalagi janji palsu), dicatat bun!

dok.pribadi

5. Weekly Log. Nah ini, pendetailan dari monthly log tadi, kalau aku diawal memang nggak bikin yang mingguan ini, yaa karena emang baru belajar, jadi basicnya aja dulu. 

6. Daily Log. Ini untuk menulis to do list/ bullet bullet tugas harian. Diberi contekan tips dari mb Farda juga waktu itu, supaya memudahkan, daily log bisa dibagi 2 untuk todolist sebagai mom dan juga sebagai individu.

dok.pribadi

Yaudah itu aja sih basicnya. Bebas banget mau bikin dan nambahin apapun, refleksi, review buku bacaan, catetan utang piutang, apapun. Asal yang penting ada halaman dan masukin ke indeks biar kerecord dan nggak bingung.

Semoga membantu sedikit menambah khazanah tentang bullet journal yaa. Terbuka untuk diskusi dan sharing, karena aku pun masih belajar, hihihi :)

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Gratitude Journaling; Cara Sederhana untuk Bahagia


Assalamualaikum. Hulla :)

Pernah nggak sih moms, merasa hidup gini-gini aja, sumpek banget.. Rasanya adaa aja yang kurang. Aku pernah banget :( 

Entah apa yang kualami waktu itu sampai berpikiran seperti itu. Tapi yaa namanya juga lyfe yaa, nggak mungkin selalu bahagia dan riang gembira. 

Hingga suatu ketika aku membeli sebuah buku berjudul "Semeleh" sebuah antologi yang ditulis oleh para member komunitas IIDN (Ibu Ibu Doyan Nulis). Buku yang kubeli sebagai hadiah milad ke 28 :) 

Buku itu terbagi menjadi 3 chapter; yaitu tentang selflove, acceptance & gratitude. Sebuah buku antologi yang sukses membuatku banyak merenung, karena ternyata di dunia ini banyak sekali kisah hidup luar biasa dari tiap manusia. 

Buku tersebut dilengkapi dengan bonus sebuah buku jurnal syukur (gratitude journal). Inilah yang membuatku belajar untuk belajar konsisten menuliskan jurnal syukur setiap hari, disaat kondisi kesehatan mentalku rasanya sedang tidak baik-baik saja.

Sederhananya, gratitude journal adalah sebuah jurnal khusus untuk menuliskan hal-hal yang kita syukuri setiap harinya. Sesuatu yang kita berterima kasih karena kita telah mendapatkan atau mengalaminya. Simple banget sebetulnya, isinya hanya berupa lembar-lembar kosong untuk menuliskan beberapa poin yang disyukuri di hari itu. 

Jujurly, di awal aku bahkan kesulitan untuk menuliskan satu poin saja :( 

Padahal menulis rasa syukur bisa apa saja, sekecil mensyukuri kondisi tubuh yang tidak sakit. Sesederhana diajak belanja ke indoapril oleh paksu. Atau bahkan anak makan lahap di hari itu.

Setiap hari aku belajar menuliskan hal-hal yang aku syukuri, satu kalimat, dua kalimat hingga banyak kalimat bahkan hingga dua halaman kuisi untuk hari yang sama. Alhamdulillah.

Apa yang terjadi ketika aku menuliskan hal-hal yang aku syukuri? Rasanya jauuuuh lebih bahagia, maasyaallah :)

Aku bisa bahagia atas hal-hal kecil yang terjadi di hidupku.

Lambat laun, tidak hanya hal-hal baik yang membuatku bahagia yang kutulis sebagai rasa syukur, bahkan hal-hal sedih yang kualami bisa kusyukuri sebab ada hal yang bisa kupetik sebagai pelajaran :)

Memang benar yaa, kalamullah tidak akan pernah salah. Akunya saja yang kadang kurang ingat, huhuhu. Padahal Allah sudah ngespill, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu..." QS. Ibrahim:7

Mungkin "tambahan" tidak serta merta didapat saat itu juga, mungkin juga "tambahan" tersebut juga tidak berupa materi serupa. Namun yang pasti tertambah ialah ketenangan dalam hati, ada rasa nyaman yang menyertai.

Beberapa manfaat yang kudapat, dari menulis jurnal syukur diantaranya:

1. Belajar menulis hal-hal positif

2. Mengurangi sambat dan nyampah di sosmed

3. Meningkatkan rasa syukur pada hal-hal kecil maupun besar yang terjadi pada hidup

4. Rasa tenang yang entah gimana muncul aja gitu setelah berhasil menuliskan rasa syukur.

Gimana cara buatnya?

Untuk membuat jurnal syukur sebetulnya sangat mudah boen. Tidak perlu repot-repot membeli printilan ala jornaling-ers pro (apasih namanya --") 

Cukup sediakan sebuah buku, notes atau apapun yang ada di sekitar andah! Tentu ada berbagai macam versi juga baik dalam versi cetak maupun digital. Bahkan bisa bikin desain sendiri, bebas lah.

Yaudah, tinggal oret-oret aja, tuliskan rasa syukurmu. Bisa setiap hari, setiap minggu suka-suka. Tapi aku merekomendasikan untuk menuliskannya setiap hari, agar kita makin mudah dan konsisten untuk beryukur dan menuliskannya :)

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In beberes BPN Ramadan 2023

Beberes Rumah saat Berpuasa

Assalamualaikum.. Holla :)

Pakabar momies, masih sehat dan semangat kan yaa puasanya.

Kali ini, masih dalam tema puasa dan kegitan emak-emak yakni tentang urusan beberes. Hal yang tak bisa lepas dari sosok emak ya ges, padahal sebetulnya beberes ini yaa skill dasar setiap manusia sih ya. Tidak ada larangan bagi bapack-bapack untuk ikut beberes, bahkan kadang ada juga bapak yang lebih rajin dan hasil beberesnya lebih rapi dari si ibu.

pict. canva

Akupun kadang seperti itu, dalam rumah tangga kami juga saling sadar aja sih. Sewaktu suami sedang merasa area kekuasaannya (read: ruang kerja dan mainnya) berantakan yaa, dia rapihin sendiri. Bahkan nyapu dan ngepel sendiri. Kadang kalau dia lagi mager dia jawil aku untuk bantuin, begitupun sebaliknya. Tapi kalau aku jujurly, lebih suka beberes sendiri karna rasanya lebih bersih dan nggak gedebugan wkwk. Apasih, intinya merasa nggak diburu gitu loh. Kalau ada partnernya kan kita kudu nyesuaiin ritme yak, biar kelarnya bisa bareng. Kalau nggak gitu, capek bun, kesel sendiri jadinya, doi udah leyeh-leyeh sedangkan kitanya belum. Hehe

Nah, jelang Ramadan biasanya ada tradisi deep clean di rumahku (sejak kecil). Ibuk dan embahku dulu selalu begitu, pernah kutulis di tulisan-tulisan sebelumnya sepertinya. Ketika aku menikah, akupun juga mengikuti hal tersebut meski nggak seheboh keluargaku dulu. Sayangnya Ramadan tahun ini, aku punya agenda lain (ngajar magang di TK), walhasil aku masih di tahap adaptasi. Jadwal harianku ikut berubah dan belum sanggup deep clean. 

Akhirnya cara yang kupilih ada dengan beberes secara terjadwal. Lagi puasa juga, tentu harus hemat tenaga yaa boen. Belum lagi untuk masak dan berkegiatan sama anak. Oleh karena itu, berikut hal-hal yang kulakukan untuk urusan beberes rumah ini:

1. Susun jadwal. Aku memilih untuk tidak memforsir tenagaku untuk beberes ini dan itu dalam sehari. Jadi kalau hari ini jadwal nyuci baju, maka aku nggak akan ngepel atau masak yang terlalu berat. Kukerjakan dengan riang meski sedikit-sedikit. Misal jadwal yang kubuat begini:

Senin: beberes dapur

Selasa: urusan cuci dan lipat baju

Rabu: kamar mandi

Kamis: area kamar

Dan sebagainya. Bagiku ini jauh lebih efektif dibandingkan memaksakan diri mengerjakan banyak hal, tapi berakhir loyo dan tidak ada pekerjaan yang tuntas. Aku memang menghindari multitasking, karena itu capek banget asli. 


2. Lebih awal lebih baik. Aku jadi lebih rajin mandi pagi dan skincare-an juga loh karena ini hehe. Sebisa mungkin melakukan pekerjaan di pagi hari, karena siangnya bisa dipastikan aku sudah terkapas wkwk. Paling enak siang-siang tuh dipakai ibadah ya ges ya, alias tidur siang. Syuku-syukur bonus bangunnya sampai ashar. Bangun seger lalu lanjut masak buat buka puasa deh.

3. Lakukan dengan santai. Ketika sudah nyusun jadwal, maka aku akan dengan senang hati mengerjakan pekerjaan domestik dengan santuy. Nggak perlu merasa diburu waktu karena udah tau mau ngapain aja. Nggak akan ada yang marahin juga kaan, palingan diri sendiri yang agak kesel. Tapi semoga sih nggak kesel sama diri sendiri, i try my best.

4. Sambil dengar sesuatu. Biasanya aku suka pasang spotify untuk sekadar dengerin musik yang semangat kalau lagi beberes, atau lebih bagus lagi murottal dan sholawat yaa. Tapi mungkin kalau nggak terbiasanya jadinya malah ngantuk ;( Dengerin podcast juga bisa jadi salah satu alternatif! Nah ini salah satu kegiatan yang bisa di-multitasking-in karena nggak terlalu banyak melibatkan aktivitas "mikir" apalagi gerak yaa kan.

Begitu aja sih tips beberes ala aku selama Ramadan ini. Kalau rumah tertata rapih, seneng dong tentunya. Hati juga nggak gampang kemrungsung. Sebab memang sudah fitrahnya manusia itu suka dengan keindahan dan kerapihan kan :) 

Kadang-kadang kalau lagi dalam mood yang baik, aku merasa pekerjaan domestik itu sebetulnya bisa masuk dalam ranah healing tersendiri. Ada sensasi membersihkan, yang turut membuat hati dan pikiran jadi lebih rileks. Sadar dan menikmati keberadaan diri sendiri yang sedang berbenah :)


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In BPN Ramadan 2023 parenting

Ramadan Seru bareng si Kecil yang Patut dilestarikan

Assalamualaikum.. hai hai bubunda.

Maasyaallah sudah memasuki malam ke-27 Ramadan yaa boen. Dalam beberapa hari lagi, bulan mulia ini akan pergi meninggalkan kita, huhu sedih yaa. Tapi insyaallah, semoga pelajaran berharga selama sebulan ini membawa banyak hikmah dan berkah yaa.

pict. canva

Berhubung tahun ini aku mulai mengajarkan pada Abian untuk berpuasa secara sadar, Alhamdulillah agak niat dalam mempersiapkan beberapa hal. Ingin banget si anak kicik ini tidak merasa puasa itu hanya sekadar "nggak boleh makan, nggak boleh minum" bahkan dengan cara dipaksa. Alhamdulillahnya juga, terhitung sejak awal Ramadan hingga kini, Abian sudah mau ikut berpuasa (meski ketika adzan dhuhur ia makan) selama 11 hari. Ada kalanya ia sulit dibangunkan saat sahur, akibat tidurnya kemalaman. Apalagi ketika si bundanya ini sedang dapat tamu bulanan, wah, ikutan bablas deh. Usai menyiapkan sahur untuk paksu, kembali melanjutkan kenyamanan di alam mimpi hehehe.

Nah, diantara kegiatan-kegiatan yang juga mulai kukenalkan di Ramadan kali ini agar makin menambah semangatnya dalam berpuasa. Serta agar ia bisa lebih dalam mengenal apa saja sih keseruan sekaligus amalan baik di bulan baik ini. 

1. Berbagi dan berbuka bersama dengan anak yatim.

Alhamdulillah, di pekan ketiga Ramadan aku ikut kegiatan berbuka bersama dengan anak yatim yang diselenggarakan oleh Sejuta Cinta Ibu Profesional Sidomojo. Kegiatan ini memang sudah rutin dilakukan sejak tahun lalu, meski mungkin penyelenggaraannya tidak semeriah kemarin karena dulu masih dalam suasana pandemi. Kegiatan ini dilaksanakan langsung di Panti Asuhan Muzdalifah yang berlokasi di Waru. Panti yang dulu selalu aku lewati ketika berangkat sekolah semasa SMK. Aku tentu saja mengajak serta Abian untuk hadir. Insyaallah banyak sekali hal yang bisa kami ambil sebagai hikmah melalui acara ini. Tentang berbagi kepada sesama, tentang menyayangi anak yatim serta berbagi kebahagiaan dengan mereka.

Acara diawali dengan kegiatan berkisah oleh salah satu member IP Sidomojo, kemudian dilanjutkan dengan games seru seputar huruf hijaiyah, lalu berdzikir dan bersholawat sembari menanti waktu berbuka tiba. Ketika adzan maghrib berkumandang, Alhamdulillah semua yang hadir termasuk anak-anak panti tersebut menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh tim panitia. 

Namun, ada kejadian mengejutkan di hari itu. Sesaat setelah berbuka puasa, ada kecelakaan motor tunggal tepat di depan panti asuhan yang memang berada di pinggir jalan. Pengendaranya adalah seorang ibu paruh baya. Kondisi saat itu hujan deras dan jalanan di daerah situ memang agak kurang mulus, disertai dengan lampu jalan yang remang-remang (terhitung gelap bahkan). Sontak para bapak yang ikut hadir langsung turun untuk membantu sang ibu. Ibu itu jatuh dengan posisi tengkurap. Ya Allaah, kalau ingat kejadian itu aku masih ngeri. Waktu itu sembari bergetar menahan perasaan deg-degan, aku pun ikut membantu membersihkan luka ibu tsb. Sebuah pelajaran lagi dari Allaah.

Usai kejadian tersebut, kami melanjutkan untuk sholat Maghrib dan bersiap untuk pulang. Meski sebentar saja, semoga hari itu terkenang dalam hati anak-anak panti serta anak-anak member yang hadir sebagai kenangan tentang Ramadan yang penuh dengan keberkahan. Berikut cuplikan dokumentasi kegiatan tersebut.


2. Saling berkirim hadiah/hampers

Kegiatan selanjutnya sebetulnya lebih pada diriku sih hehe. Namun aku juga berdialog kepada Abian dan memperkenalkan bahwa saling berkirim hadiah/hampers itu bisa memupuk rasa sayang kepada saudara, teman atau siapapun :)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

 ุชَู‡َุงุฏَูˆْุง ุชَุญَุงุจُّูˆุง


Tahaadu, tahaabbu..

"Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai." (HR. Bukhari)

Jadi masih di kegiatan IP Sidomojo, superrluv pokoknya berada di komunitas yang super positive vibes seperti ini alhamdulillah. Seperti tahun lalu, kami saling mengirimkan hadiah untuk sesama pengurus. Jadi saling diacak, aku mendapat tugas mengirim hadiah kepada salah satu member yaitu mbak Anisa. Lalu aku mendapat kiriman dari mbak Fitroh. Nominalnya bebas, tidak ditentukan agar tidak memberatkan, namun seperti halnya kita ingin mendapat keberkahan maka setiap orang akan memberikan yang terbaik yang ia bisa.



3. Ikut challenge berkisah

Hal yang paling kusenangi, bercerita (lebih tepatnya membacakan buku) untuk Abian. Alhamdulillah, Ramadan kali ini ada komunitas Growing Umma yang memfasilitasi challenge berkisah tentang para Nabi dan Rasul Allaah. Qadarullah, bisa dipertemukan dengan challenge keren ini. Jadi kegitaannya adalah berkisah dari sumber buku Sygma Daya Insasi yang rangkumannya sudah disiapkan oleh tim panitia, selain itu juga disediakan printable untuk aktivitas berhikmah sambil main. Luar biasa sekali effort tim panitia. Maasyaallah-nya lagi tersedia bonus hadiah melimpah bagi para ummahat terpilih dengan berbagai kategori. Meski belum menjadi salah satu yang dipilih, aku tetap bersyukur dan merasa sangat bahagia bisa mengisahkan tuntas kisah para Nabi kepada Abian, didokumentasikan pula. Insyaallah bisa kembali dilihat nanti. Semoga tahun depan atau bahkan bulan-bulan berikutnya nanti akan ada challenge berkisah lagi :)

Berikut  cuplikan berkisah ala aku, silakan berkunjung https://www.instagram.com/reel/Cq-yWFtsti7/?utm_source=ig_web_copy_link :) 

4. Menyiapkan kegiatan main dengan tema ramadan

Nah, untuk yang satu ini, cocok banget untuk buibu yang memiliki anak usai 1-6 tahun. Memang sedikit effort yaa boen, namun ini bisa jadi salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan yang bisa anak-anak kenang nantinya, khususnya di bulan yang suci ini. Sekarang banyak sekali bertaburan printable yang bisa langsung digunakan. Akupun termasuk pengepul printable tersebut, karena belum sanggup kalau harus berDIY, keburu magernya duluan astaghfirullaah :')

Ada juga kegiatan seru seperti membuat takjil bersama, jalan-jalan mencari takjil atau bahkan olahraga ringan dengan jalan-jalan santuy seusai subuh. Waaah, banyak banget hal yang bisa dicoba bareng si kecil yaa moms. 

5. Itikaf di masjid bersama si kecil

Itikaf, menjadi list terakhir dalam daftar kegiatan seru yang bisa dicoba dengan anak-anak. Beberapa tahun sebelumnya, ketika usia Abian masih dibawah 5 tahun, aku merasa kosong ketika Ramadan. Seperti ada yang hilang gitu rasanya, mau tarawih di masjid agak syulit. Bahkan untuk menikmati tadarus 1 juz dalam sehari saja butuh effort yang luar biasa. Maasyaallah ternyata, memang begitulah Allah mendidik kita para ibu untuk bisa menikmati momen Ramadan dengan berbagai cara, termasuk mode santuy seperti itu. Wallahu a'lam. Kini setelah lulus dari masa-masa mengASIhi dan menToilet Training anak, bisa mulai kembali menggiatkan semarak bulan Ramadan seperti ingatanku di masa kecil yang penuh dengan keseruan! Untuk itu, aku berkeinginan untuk mengajak Abian safari berburu takjil dan bahkan itikaf di masjid, sayangnya tahun ini aku belum bersiap jadi suka ketinggalan info hehe. Adapun testimoni dari seorang sahabat yang sudah aktif itikaf dengan membawa 3 anaknya yang terbilang masih balita. 2 anaknya masih dibawah 5 tahun, sedang yang sulung sesusia Abian. Insyaallah semoga Ramadan tahun depan bisa join :)

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In BPN Ramadan 2023 momlyfe

Time Management Ibu Rumah Tangga

Assalamualaikum.. Hai hai moms :)

Gimana kabar hari ini? Tadi sahur pakai apa? Kalau aku sih pakai ayam balado ala-ala, well nggak sempet masak sayurnya hwehehe 

Okee baiklah, hari ini aku mau syurhat again sambil mungkin sharing aja sih tentang pertanyaan yang "cukup sering" kudapati oleh teman-temanku. "Bun, gimana sih ngatur waktunya? Kok masih sempet komunitas ini itu, ikutan challenge dan bikin konten gitu?" 

Hmmm...

Ada juga pertanyaan serupa, "Bun, kalau ikut ngurusin banyak komunitas gitu terus kerjaan rumahnya gimana? Suami gimana tanggapannya." 

Uuunch...

Maasyaallah, warbiyasak yaa, berarti branding diriku sebagai mamak "produktif" mayan juga yak wkwk

Padahal yaa nggak juga :(

Maasyaallah itu semua pertolongan Allah. Aku tentu saja juga nggak mungkin nunjukkin bagian huru-hara dan salto-saltonya kan. Apalagi aib-aibnya, waduh, ngeri kali. Intinya jangan terlalu percaya dengan yang tampak pada laman sosmed ya guys. Kita nggak pernah tahu gimana behind the scene nya. Banyaak banget yang lebih uwaw, banyak amanah dan produktif daripada aku -yang apalah ini.

Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau bukan?  

Akupun masih sering keteteran kok bun, sama aja. Apalagi dulu jaman Abian masih bayik. Boro-boro deh bersosialita, bisa mandi sehari sekali aja udah bersyukur. Lebay sekali yaa :p Tapi memang aku pernah berada di fase itu juga.

Kalau-kalau ada yang sedang merasa, "kok aku gini-gini aja, nyuci lagi nyuci lagi, lipat-lipat baju lagi, nyusuin anak lagi, nyuapin anak lagi." Seolah duniamu kini hanya berputar dan berpusat pada hal di seputar rumah saja. Lalu kamu kurang bersyukur dan menganggap dirimu tidaklah produktif. Please, kamu sudah sangat produktif boen, sungguh :)

Teringat juga pesan dari, seorang pakar, "kalau anak masih kecil-kecil, fokus saja dengannya. It's oke, di rumah dulu, itu sudah pilihan dan jalan jihad seorang ibu. Nanti akan ada waktunya kamu akan bersinar." duh maafin lupa lagi siapa yang bilang, semoga Allah merahmati beliau :) Kalau ada yang baca dan tahu kalimat ini bersumber dari siapa boleh diingatkan yaa ke akyu. Aku nggak bisa nggak setuju dengan kalimat beliau. Senada dengan pesan pak Dodik, "Bersungguh-sungguhlah di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu."

Seringkali dalam kelas-kelas selfcare mb Farda selalu menyebutkan bahwa IRT memang lebih rentan stress daripada working mom. Itupun sudah berdasarkan survey loh. Jadi nggak usah terlalu khawatir, banyak temannya hehe. Bahkan aku pernah baca di quora cerita seorang anak yang merekam kehidupan ibunya yang memiliki anak 12 bun! Bayangkan, selusin dong. Dan beliau hidup dalam kekurangan, sehingga jangankan memiliki ART, untuk makan saja susah. Ini masih ditambah kesibukan mengurus segala sesuatunya di keluarga termasuk urusan pekerjaan rumah tangga. Maasyaallah, qadarullah, anak-anak ibu tersebut tumbuh menjadi anak sukses yang bisa memperbaiki taraf hidup mereka :) 

Ini kenapa jadi kemana-mana dah. Maaf yaa, biasa pikiran randomku perlu dijinakkan nih. 

Jadi kembali ke time management, ini sebetulnya akupun masih perlu belajar banget banget! Pasalnya 24 jam terasa kurang sekali mengingat banyaknya hal yang harus dikerjakan ya. Belum lagi kalau ketrigger dengan scrolling sosmed dengan dalih "cari hiburan" tapi ternyata berujung setengah hari nggak ngapa-ngapain, jiaaakh. Bahaya sih emang si sosmed ini kalau nggak bisa bijak pakainya. Ketika ikut kelas Matrikulasi di Ibu Profesional tahun 2019 dulu, materi tentang "time management" ini jadi pembukanya. Jadi memang, untuk menjadi seorang ibu, penting banget memang mengatur waktu ini.

Sekali lagi, tulisan ini sifatnya sharing, boleh di-ATM, boleh disesuaikan dengan kondisi masing-masing :)

Berikut hal-hal yang mulai kulakukan beberapa tahun ini:

1. Punya planner untuk menulis list to do (sempet belajar bullet journaling juga, next insyaallah aku share juga tentang ini ya)

Membuat list to do buatku sangat membantu. Orangnya memang suka mengoret-oret dulu sih, suka merencanakan sesuatu biar nggak mudah ambyar. Kalaupun suka yang digital juga boleh. Tapi mungkin tantangannya, anak jadi sering liat kita "main gadget" juga yaa. Demi mengusahakan untuk meminimalisir penggunaan gadget, aku prefer pakai planner fisik. Selain itu, ada sensasi terapeutik juga ketika menulis loh.

2. First thing first.

Pelajaran ini lagi-lagi kudapatkan di kelas matrikulasi dulu. Tentukan prioritas! Nggak semua hal harus dikerjakan di hari yang sama kok, itu prinsipku. Menurutku akan capek banget kalau sehari aku harus mengerjakan to do list 20 misalnya, sedangkan tenagaku hanya cukup untuk mengerjakan 4-5 hal. I love my self to, jadi ketika menyusun list to do, aku juga mempertimbangkan mana yang harus kudahulukan.

3. Komitmen dengan jadwal yang dibuat.

Nah ini yang kadang aku sendiri juga suka ambyar wkwk. Tapi nggak apa-apa, kembali lagi, ada hal-hal yang harus diprioritaskan, terutama diri sendiri! Semisal hari itu aku punya list to do sebanyak 5 buah, tapi ternyata aku hanya mampu mengerjakan 3 saja, yaa nggak apa-apa. Yang terpenting sudah ada usaha untuk mengerjakan secara konsisten. Make a good habits.

4. Delegasikan sebagian pekerjaan.

Sudah banyak yang paham lah yaa soal ini. Jadi ibu itu memang banyak sekali tantangannya. Urusan rumah, anak, suami dan lain-lain. Kita bisa memilih hal-hal yang bisa kita kerjakan dan apa-apa yang bisa kita delegasikan ke orang lain. Misal urusan baju, lempar ke laundry jika sudah terlalu lelah. Urusan belanja dan bikin meal plan, bisa banget berbagi peran dengan suami. Bahkan urusan memasak, bisa juga kita libatkan suami. Setiap keluarga unik, tentu keluargaku nggak akan sama dengan keluarga anda yaa. 

5. Take care of yourself first

Hal yang paling penting, jangan lupa perhatikan diri sendiri sesibuk apapun kamu. Jangan lupakan sarapan sebelum menyentuh pekerjaan rumah lainnya. Pastikan nutrisi diri terpenuhi agar setrong menghadapi rutinitas harian. Jangan lupa istirahat kalau capek. Tidur 8 jam itu wajib! Please jangan di skip. Pilih aktivitas me time favoritmu juga! Nggak harus yang keluar rumah loh. Bayangin aja kamu harus ngurusin seisi rumah tapi kamunya nggak cukup tenaga dan ngantuk, bakal ambyar kan pastinya :(

Selalu ada pasang surut kehidupan, kalaupun saat ini sedang tidak prima dan merasa kurang produktif, tidak selalu seperti itu. Mungkin kamu hanya sedang lelah dan butuh recharge. Pentingnya atur waktu ini juga sebagai bentuk ikhtiar kita agar roda kehidupan rumah tangga kita bisa berjalan optimal. Sebab jantung sebuah keluarga itu memang nggak bisa dipungkiri yaa kita-kita, ibu :)

Soo.. be happy and stay sane buibuu.

Looove sekebon <3

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In BPN Ramadan 2023 momlyfe

Dealing with Cucian Baju

 Assalamualaikum.. helluw moms :)

Jumpa lagi disini, bersama denganku :p

Kali ini mau nulis yang ringan-ringan aja nih, alias ngebloging berkedok curcol.


Jadi hari ini aku merasa lelah sekali setelah berperang melawan gunungan cucian bersih yang mau nggak mau kudu banget kusentuh dan kulipat. Kebetulan hari ini jadwal melipat baju-baju si kecil. 

Kenapa sih baju-baju yang ketika mau pergi selalu aku anggap, "wah ga punya baju" kok ternyata kalau dikumpulin buat dilipetin yaa banyak juga yaa. Mau heran, tapi yasudahlah. Sejak beberapa tahun lalu aku memang tidak terlalu suka membeli baju. Baju-bajuku, baju suami dan anak terbilang tidak sebanyak itu. Hanya itu-itu saja, sampai-sampai kadang timbul rasa maloe, kok pakai baju ini lagi sih.. 

Kami hanya punya satu lemari yang tidak terlalu besar untuk menyimpan pakaianku sharing dengan suami. Lalu lemari plastik 4 susun (bekas dulu jaman ngekos pas masih nguli-ah) untuk tempat pakaian Abian. Aku memilih dan memilah pakaian, mau ngikutin gaya hidup minimalis gitu ceritanya. Ternyata lagi-lagi, kalau mereka dijembreng dan ngantri minta dicuci dan dilipet tuh rasanya masih banyaak banget. Belum lagi, kalau dibiar-biarin nggak segera dicuci dan dilipet, mereka suka beranak-pinak :(

Sepertinya memang ini syudah menjadi jalan takdir kita sebagai manusia yaa buibuu. Tidak ada cara lain selain dikerjakan. Oh iya, aku tipikal yang nggabisa banget mengerjakan sesuatu tuh dicicil, harus yang langsung selesai, walhasil ketika aku memang belum nemu mood waktu ya udah kubiarkan dulu sebentar. Akan kukerjakan ketika aku siap lahir batin. Tentunya seringkali aku dengan senang hati terpaksa mengambil jalan ninja, kugunakanlah itu teknologi bernama "laundry koin" atau laundry manual xixixi

Daripada ane setress sendiri yaa kan. Lebih baik meminta tambahan dana dari paksu, sebagai akibat ia tidak mau berbagi peran mengurus si cucian ini. Pernah pun membantu, selalu dapat komplain dari istrinya ini karena kurang sesuai SOP. Jadi dia lebih baik mengeluarkan pundi-pundi agar me-timenya juga tidak terganggu. Aman pula dari omelan istri. Baiklah, aku sih menurut saja yaa kan.

Nah, tapi opsi tersebut tidak selalu kuambil kok. Sebulan gitu aku menggunakan jasa laundry 1-2x. Jika musim hujan karena jemuran kami ada di balkon depan yang rawan terkena tempias hujan, maka aku menggunakan jasa pengering saja, kucuci dan keringkan di rumah terlebih dahulu baru kubawa cucian tsb ke laundry koin kesayangan. Duh, penyelamat sekali sih itu. Selesai keringkan bisa langsung dilipat. Lagi-lagi ini tergantung kepercayaan masing-masing. Ada yang bilang bahwa terlalu sering mengeringkan pakaian dengan mesin pengering (yang menggunakan daya panas) ini juga kurang baik terhadap kain baju. Rawan membuat baju kian tipis/belel. Aku mengamini, jadi sebisa mungkin meminimalisir penggunaan pengering ini.

Intinya perihal mencuci pakaian ini, meski masuk dalam ranah pekerjaan domestik yang tidak terlalu kusukai tapi tetap harus dilakukan. Jadi aku berdamai dengan berbagai cara mengerjakannya, supaya kewarasanku tidak ternodai wkwk. Biasanya aku mengerjakannya sambil mendengar musik, kadang dengerin podcast. Menggunakan baju senyaman mungkin dan menata mood sebaik mungkin biar ngerjainnya dengan ikhlas tanpa grundelan. 

Selain itu, aku juga suka reminder diri sendiri bahwa ada loh "idol yang rajin cuci baju dan lipet baju sendiri, masa kamu enggak?" hahah. Lah kok gitu. Aku mengingat-ingat bahwa kelelahan ini semoga diganjar dengan rahmat dariNya, karena dulu sudah ada pula contoh yang begitu membekas dari putri kesayangan Rasulullaah. Bahkan jika ia mau tentu saja, sang ayahanda bisa saja dengan mudah memberikan khadimah. Namun beliau memilih mendidik putri beliau dengan jalan ini, bahwa berkhidmah di rumah untuk keluarga, untuk suami itu sangatlah besar pahalanya insyaallah :)

Gimana nih cerita momies dealing with gunungan cucian? Share juga yuk, siapa tahu aku jadi terinspirasi. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments

In BPN Ramadan 2023 momlyfe

Cara Daftar Member McKids dan Apa Benefitnya

Assalamualaikum. Holaa momsay ๐Ÿ˜Š

Ada yang sudah daftar member McKids belum niih? Kebetulan kemarin aku dapat tawaran dari mbak MCD begitu lihat aku memesan paket happy meals ๐Ÿ˜Š

Jadi berikut pengalamanku mendaftarkan Abian untuk jadi member McKids yaa. Mungkin akan berbeda promo di satu outlet dengan outlet lainnya.

Ceritanya, kemarin aku mengunjungi MCD untuk berbuka puasa sekaligus mentraktir adikku yang baik hati karena hari itu ia memberiku 29 item kado untuk miladku. Xixixi

Hamdalah, masih diberi secercah keuwuan dibalik kekecewaan terhadap ketidakromantisan park bo jo (red: suamiku). Sebenernya yaa udah nggak kecewa sih, udah hapal bagaimana diaa wkwk. Eh, jadi curhat ini gimana sih.

Oke, balik ke cerita tentang pendaftaran member McKids yaa. Setelah memesan makanan, kami didatangi oleh mbak crew MCD. Beliau terlihat sumringah, mendapati diriku yang habis memesan paket happy meals. Awalnya ia bertanya pada adik, karena memang adikku yang kuutus untuk order. Mbak crew tersebut lalu bertanya, dimanakah sang ibu dari anak yang dibelikan happy meal ini. Lalu setelah itu mbak tsb mendatangi meja kami dan meminta ijin kepadaku untuk menjelaskan tawaran tentang member McKids. Ini sebetulnya cukup membantu bagi ibu-ibu yang awalnya sekilas aja gitu tidak tertarik dengan banner besar bertuliskan -HANYA dengan 54.054/tahun dapatkan berbagai keistimewaan sebagai anggota McKids- yang yaudah nggak mudeng itu buat apaan(?) hanya fokus makan.

Jadi, apa saja benefit yang ditawarkan saat itu:

1. Mendapat kaos gratis

2. Mendapat free ice cream (aku dapat 3)

3. Mendapat free access kegiatan mingguan yang diselenggarakan oleh MCD (lucunya, mbaknya bilang “nanti tiap minggu -atau bulan yaa aku agak lupa- anak bisa ikut sekolah di MCD” oke fine

4. Free ice cone tiap pembelian happy meal

5. Free ice cone tiap hadir di kegiatan McKids Day

6. Free 10 paket ayam jika merayakan milad di MCD

7. Hadiah milad

Waw, sebanyak ituu yaa ternyata. Lalu apakah aku langsung mengiyakan begitu saja? Oh, tentu tidak. Setelah mbak MCD tsb menjelaskan, aku pun tersenyum sembari bilang “oh iya mbak, lain kali aja dulu yaa.”

Namun, setelah beberapa menit setelah menerawang dan memikirkan ulang tentang benefit-benefit yang akan kami dapatkan dengan hanya 60.000 rupiah saja, akupun goyah. Terutama benefit tentang kegiatannya sih yang sepertinya menarik banget.

Begitulah, akhirnya aku pun dengan senang hati memanggil mbak MCD tadi untuk mendaftar member :p

Nah, karena hari itu aku didatangi langsung oleh crewnya, jadi aku mendaftar on the spot dan membayar biaya pendaftaran member secara tunai (saaah). Saat itu, hanya cukup mengisi form yang diberikan, lalu membayar dan diberi member card juga benefit-benefitnya (kaos lengkap dengan lembar aktivitas, 1 ice cone dan 2 Sundae.

Adapun cara lainnya yaitu dengan mengunjungi situs ini https://mcdonalds.co.id/dunia-anak


Okee, semoga sedikit ada manfaatnya. Lalu akupun berpikir, kalau sesering itu ke MCD nantinya berarti akan sering jajan junkfood juga dong ya :’p

Baiklah, mari kita ambil kegiatan-kegiatan positifnya hehhe

dok. pribadi

Pis, love n gawl momies <3





Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In BPN Ramadan 2023 momlyfe

Tips Mengelola Keuangan saat Lebaran

 Assalamualaikum.. hai hai ๐Ÿ˜Š

Siapa nih yang udah terima dana pencairan THR? Saya saya! Saya yang belum pernah tau rasanya dapat THR hanya tersenyum pedih :p

Nggak apa-apa nggak punya THR, yang penting punya kamu #eeeh. Maksudku jalan rizki bisa dari mana saja, alhamdulillah meski bukan termasuk orang yang menerima THR tetap ada saja rezeki dari Allah dari arah yang tak disangka-sangka. Mungkin bagi Sebagian orang THR menjadi salah satu pos pemasukan yang sudah dinanti-nantikan yaa. Mengingat besaran biaya untuk lebaran biasanya cukup banyak. Terutama bagi para perantau yang harus mudik ke kampung halaman.

edit by me

Oleh karena tak semua orang punya jatah THR, tak sedikit pula yang mau bersusah payah terlebih dulu mengupayakan untuk memiliki THR sendiri. Caranya bagaimana? Ada yang ikut arisan khusus lebaran, jadi semacam menabung gitu, lalu bisa diambilnya menjelang lebaran. Ada yang juga begini kah moms? Biasanya di komunitas-komunitas PKK atau RT ada nih yang aktif menjadi penanggung jawabnya, tentunya ada “jasa admin” sebagai kompensasi. Ada juga yang secara mandiri menabung dan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk digunakan sebagai dana THR.

Apapun caranya, perencanaan (budgeting) anggaran untuk momen membahagiakan ini adalah hal yang patut dilakukan. Agar tidak terjadi pembengkakan pengeluaran apalagi sampai mengganggu stabilitas perekonomian rumah tangga di bulan-bulan selanjutnya. Aku jadi teringat pernah menuliskan di rubrik rerasan dulu tentang betapa banyak yang hanya sibuk mikirin “perayaan” daripada hal-hal mendasar seperti halnya memetik hikmah berpuasa sebulan penuh itu sendiri. Nah, sedikit mereminder diri sendiri sih sebetulnya bahwasanya “oke, mempersiapkan anggaran” itu penting, tapi yang tak kalah penting adalah pengalaman mendapat pengajaran langsung dari Allaah itulah yang paling utama.

Okee baiklah, berikut beberapa tips mengelola keuangan saat lebaran dariku. Silakan disimak dan mungkin bisa dijadikan bahan diskusi yaa ๐Ÿ˜Š

Pertama, membuat anggaran.

Membuat anggaran bisa membantu kita untuk tetap on track terhadap jumlah dana yang kita miliki serta apa saja pos-pos yang akan kita belanjakan/keluarkan. Bahasa kerennya mindful financial planning, jadi ketika membuat anggaran kita benar-benar mencatat apa saja yang harus dikeluarkan. Tentu dimulai dengan hal-hal wajib, seperti membayar zakat, ongkos mudik atau jika punya hutang bisa banget didahulukan.

Kedua, saving dari jauh hari.

Seperti kusampaikan diawal, tidak semua orang memiliki THR (yang bisa dijagakan) jadi opsi saving patut dilakukan. Sekalipun memiliki THR, tidak ada salahnya juga untuk mulai menabung dan menyimpan dana darurat khusus untuk momen lebaran ini. Sebab biasanya, seketat apapun anggaran yang kita buat karena terbawa suasana bahagia dan penuh berkah, kita jadi mudah untuk mengeluarkan pundi-pundi rupiah. Hehehe. Tidak salah, tapi juga akan mengkhawatirkan yaa jika terlalu loss doll begituu. Menabung bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti membeli unit investasi yang mudah dicairkan (pasar uang) atau sesederhana memisahkan rekening dana tabungan dengan rekening yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Ketiga, catat pengeluaran dengan detil.

Hal yang tak kalah penting adalah pencatatan ya moms! Jangan mentang-mentang merasa udah diitung dan dianggarkan, jadi byak byuk gitu aja. Pengeluaran-pengeluaran kecil yang tak tercatat inilah yang biasanya menyebabkan adanya bocor alus boen, hihihi. Udah pokoknya cateet ajaa yaa moms, kupercaya jiwa-jiwa detil emak-emak itu sudah sangat terasah.

Terakhir, jangan kalap!

Lebaran Sale, Eid Sale, bertebaran dimana-mana. Tutup mata tutup telinga dan dompet, jika dirasa kebutuhan untuk lebaran sudah cukup. Kita habis berpuasa, jadi jangan sampai mudah tergoda dengan kalimat-kalimat rayuan bertabur diskon yaa moms.

Baiklah, segitu aja cuap-cuapku malam ini seputar tips mengatur keuangan agar tidak meninggalkan jejak-jejak penyesalan :p

See you!

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In BPN Ramadan 2023 momlyfe

Refleksi Diri dengan berbagai Peran saat ini

Alhamdulillah, hari ini tepat berusia 29th, ini berarti juga sudah hampir 6 tahun menjadi ibu, dan hampir 7 th menjadi istri.. Feel blessed and loved enough.



Selain bersyukur, sebetulnya ada perasaan agak ngeri-ngeri sedap mengingat diri ini makin dekat dengan kepala 3. Sebuah jenjang baru sebagai manusia? Apakah rasanya sama ataukah berbeda, bagaimana rupa dan tutur lakuku kelak?

Rasa penasaran itu ada, tapi anehnya setelah usia 25 terlewati, rasa khawatir itu juga tidak terlalu semenggebu dulu. Hari ini aku merasa aman dan nyaman, juga bahagia.. Meskipun pada kenyataannya tak banyak yang berubah dari diriku. Masih ibu-ibu rumahan biasa yang sedang berusaha mencoba beberapa hal. Mencoba menyibukkan diri (red: inginnya sih lebih produktif gitu yaa) dengan beberapa kegiatan yang memang kusukai.

Sebagai seorang individu khususnya sebagai perempuan, aku merasa cukup. Tidak yang waw berkemilau, tapi cukup untuk diriku sendiri. Terkadang masih muncul sih insecure dari diri. Sebagai seorang istri, aku masih perlu banyak belajar. hehe

Sepertinya aku masih sulit tunduk taat, tipikal manusia yang perlu berembuk dan bahkan berdebat dulu baru bisa bersepakat (kadang juga sepakat untuk tidak sepakat). Entah kenapa, hal ini masih sangat menantang bagiku (?)

Sebagai seorang ibu, aku merasa kadang baik kadang kurang. Namun begitulah hidup yaa kan, tidak mungkin kita selalu merasa bahagia, terkadang ada sedih yang menambah hikmah.

Seorang teman dekatku mengatakan bahwa mimpi seorang perempuan harus tetap ditumbuhkan meski ia sudah berubah status menjadi seorang istri lalu menjadi ibu. Aku setuju dengan statement tersebut. Seringkali, perempuan yang menikah seperti kehilangan dirinya sendiri. Ia merasa bahwa hidupnya sebagai seorang individu yang memiliki mimpi berhenti begitu saja. Banyak hal yang harus direlakan, disubtitusi bahkan dihilangkan sama sekali. Akupun pernah mengalami masa-masa itu. Bahkan bisa dibilang hingga kini pun, pertimbangan utamaku bukanlah diriku sendiri. Tidak mungkin tidak, mindset seperti itu dihilangkan begitu saja memang. 

Para ibu (perempuan) melabeli hal tersebut sebagai pengorbanan, sebagian lainnya menyatakan bahwa itu adalah sudah menjadi fitrahnya. Aku tidak ingin mengatakan bahwa memiliki mimpi yang ingin diwujudkan, diluar peran seorang wanita sebagai istri dan wanita adalah sebuah hal yang aneh. Aku juga tidak ingin mengatakan bahwa seorang perempuan yang menyerah dengan mimpinya adalah perempuan yang merugi. Semua itu benar-benar pilihan berat yang harus dipikirkan :)

Beberapa waktu lalu, aku mendapati statement dari mb Apik (penulis buku) yang kurang lebih memperbandingkan medan juang para perempuan dalam perannya sebagai seorang ibu. "Ibu rumah tangga, perangnya dengan rasa tak berharga" sedangkan "Ibu bekerja berperang melawan rasa bersalah." Aku tidak bisa tidak setuju dengan pernyataan tersebut, sebab aku bahkan pernah mengalaminya dalam satu waktu. Merasa tidak berharga karena tidak bisa menghasilkan sesuatu yang disebut dari produktivitas (terlebih materi), juga dalam satu waktu merasa bersalah pada kurangnya perhatian dan waktu yang kuberikan pada anak dan suami karena tersibukkan dengan agenda mencari materi. Aneh yaaa... Tapi perasaan itu valid bukan? (meski dalam kondisi PMS :p)

Apapun itu, seseorang dengan berbagai peran yang sedang dijalani boleh dan berhak menentukan jalannya sendiri. Tentu atas ridlo dari suami agar jalan yang meski berat itu terasa sedang menabung pahala, meski keberhasilan belum tentu diraih.

Begitupun denganku, terima kasih atas hari ini :)

Spesial salam sayangku untuk Ibuk (almarhumah) yang selalu kurindukan yang telah menjadi tempat teraman mengantarku ke dunia ini :)

Happy Me Day <3

#selfhug


Sidoarjo, 13 April 2023

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

Search This Blog

Matrikulasi

Powered by Blogger.