-->

In

Cerita Mudik Gratis

 

pic.canva

Assalamualaikum.. Halluw bunds!

Udah pada mudik yaa? Aman ya, udah sampai di kampung halaman, pasti happy ketemu sanak saudara :)

Lebaran tahun ini aku memutuskan untuk nggak ikutan arus mudik. Aku tetap stay di tanah rantau yang sudah menjadi rumah bagiku, karena aku memang tumbuh dari kecil yaa disini. Ditambah lagi ada nenek dari mendiang ibu kandung yang sendirian, karena sekeluarga mudik ke kampung halaman bapak di Sumenep. 

Kebetulan pihak keluarga suami juga nggak mudik ke kampung halaman. Malahan bapak dan ibu mertua masih stay di luar pulau nggak mudik ke rumah juga. Jadi aku dan suami sepakat untuk tidak mudik kemana-mana. Mungkin nanti pasca lebaran kami akan ke salah satu desa, entah kapan, lihat sikon dan kondisi keuangan hehe.

Sebetulnya yaa mau banget sih mudik, ikut keseruan momen setahun sekali ini. Macet-macetan di jalan itu seketika terbayar ketika bisa ketemu keluarga. Alhamdulillah keluargaku semua baik, no toxic toxic club. Seingetku dulu sebelum aku nikah pun nggak pernah ditanya pertanyaan basa basi nan menyakitkan seputar "kapan" ๐Ÿ˜†

Semua tipe yang santuy dan insyaallah yang nggak kepoan bin julid gitu. Bahkan aku merasa tiap pulang tuh disambut istimewa, meski bukan dari bentuk hidangan atau materi. Yaudah seperti layaknya keluarga yang saling kangen aja gitu, tanpa embel-embel lainnya. Alhamdulillah bersyukur diberi keluarga seperti ini :)

Nah kembali ke judul ya buun. Tahun ini tuh ternyata buwanyaak banget program mudik gratis, baik itu diselenggarakan oleh dishub tiap provinsi, kementrian-kementrian, bumn bahkan instansi lainnya seperti PWNU. Istilahnya orang kalau mau pulang tapi budget terbatas bisa kebantu banget dengan program ini.

Keluargaku termasuk yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Adik-adikku ikut program mudik gratis dari dishub Jatim yang berangkat kemarin. Serentak ke beberapa kota di Jatim loh. Aku tentu saja bertugas untuk anter mereka ke point pemberangkatan, yaitu di kantor Dishub Jl. Ahmad Yani. Pukul enam pagi lewat, kami udah berangkat dari rumah. Sesampainya disana, bus-bus udah standbye lengkap dengan no. bus. Jadi mudah menemukannya karena sebelumnya adik udah harus pegang tiket keberangkatan.

Adik-adikku berangkat duluan karena bapak ibu masih masuk kerja. Syukurnya ada program mudik gratis yang juga diselenggarakan oleh PWNU hari ini. Kurang lebih alur pendaftarannya sama, hanya berbeda di jumlah kuota saja.

Keluargaku alhamdulillah terbantu sekali dengan program-program ini. Tentu saja karena bisa menghemat budget. Poin plusnya lagi, bisa berangkat dengan tenang tanpa khawatir nggak kebagian kursi karena harus rebutan dengan calon penumpang lain. Aku pernah banget ngalamin ini ketika kuliah di Malang dulu, deket lebaran haji mau pulang, susahnya minta ampun.

dok.pribadi

Udah mah gratis, dapet snack pula xixi. Ngga repot berjubel dengan penumpang lain. 

Untuk cara daftarnya sendiri, sebetulnya sudah cukup jelas disini https://mudikgratis.dishub.jatimprov.go.id/. Biasanya mulai dibuka di pertengahan/awal bulan puasa, aku agak lupa. Para pemudik hanya perlu mengisi form, lalu datang langsung ke dishub untuk verifikasi dan dapat "tiket fisik" untuk tau no. bus nya. 

Untuk pendaftaran mudik gratis dari PWNU sendiri aku belum tahu apakah ada juga setiap tahunnya. Infonya ada disini https://lwpnujatim.com/mudik-gratis-bersama-pwnu-jatim-2023/

dok.pribadi


Nah sekian cerita pengalaman (nganterin keluargaku) mudik gratis tahun ini. Mungkin bisa di save untuk tahun depan bagi yang membutuhkan. Siapa tahu tahun depan bisa gercep siapin syaratnya apa aja. 



Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog

Matrikulasi

Powered by Blogger.