-->

In KLIP

Ketika Pola Tidur Amburadul

canva

Assalamualaikum.. Haloohai, jam cinderella~


Setelah menikah, aku jadi bisa begadang. Beberapa hari lalu sempat curhat pula dengan teman-teman seperpawonan~ Kubilang bisa karena sebetulnya aku adalah seseorang yang sangat hobi rebahan. Tapi ternyata semua berubah ketika negara api menyerang menyandang status sebagai ibu dan istri seseorang. Rasanya kok sekarang ini aku makin rajin begadang, bahkan jadi hobi tidur diatas jam 10. Padahal sebelumnya, ketika masih gadis, aku dikenal sebagai kang molor akut. Nempel bantal dikit, bablas. Lihat kasur nganggur, buru-buru selonjor. Dan itu berlaku di banyak tempat, termasuk kost-an teman wkwk~ Ga tahu malu sekali yaa memang hehehe.

Apa usia bisa jadi salah satu faktor semakin bertambahnya cabang pikiran? Ya, sepertinya benar adanya yaa. Ada yang merasakan hal serupa ga sih? Padahal tahu teorinya, tidur cukup bisa menjaga kewarasan. Soalnya tidur itu salah satu basic #SelfCare. Hak tubuh untuk mendapat istirahat yang cukup, ayo ah perbaiki lagi pola tidurnya. Yang lain-lain bisa menunggu besoknya kok. Itu ucap batinku, namun kenyataan tak sejalan. Perlu menata ulang lagi nih. 

Setelah kuamati, biasanya aku punya beberapa fase perkara tidur ini. Fase hibernasi, bisa tidur banyak (sepertinya kebanyakan sih), bahkan mager ngapa-ngapain. Ini terjadi ketika energiku "kayaknya" habis terserap dan butuh diisi ulang setelah acara-acara diluar rumah bahkan di dalam rumah yang mengharuskanku melibatkan diri dengan banyak orang.

Lalu, fase ngalong, alias kang begadang, yang baru bisa tidur sekitar jam 11 bahkan pernah sampai jam 3 dini hari. Ini terjadi ketika banyak sekali suara-suara kecil yang berisik banget, dan sayangnya mereka suka munculnya pas mau tidur.

Diantara keduanya ada fase normal, tidur cukup dan membuat bugar. Hehe~

Sepertinya perkara tidur ini sepele ya, padahal kalau dipelajari lebih jauh bisa nemuin hal-hal yang sebelumnya kutaktahu. Gasabar belajar lagi nanti di kelas Nutrisi & Tidur @momilenial.id perlu refresh lagii nih mb @itsnita.husnufardani

Kalau pesan mb Farda kemarin, Mindfulness itu seperti halnya melatih otot. Bedanya latihan otot dengan berolahraga, kalau latihan mindfulness dengan olah pikiran. Sepertinya otot mindful ku juga masih kaku-kaku, jadi kemungkinan besar pola tidurku juga sedikit banyak dipengaruhi oleh ini sih. Semoga dengan menuliskan ini jadi makin sadar lagi dan berbenah untuk mewujudkan resolusi 2023: lebih welas asih ke diri sendiri. 

Baiklah, selamat tidur, mari kita latih lagi ya An!

@30haribercerita
#30hbc2306

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In KLIP

Semangkuk Bakso Berdua



 


Assalamualaikum.. Hola spadaaa~ 
Kemarin skip KLIP karena yaa begitulah ibu-ibu satu anak ini, sangat sok sibuk ygy. huhu

Malam ini, aku mengajak anak bujangku untuk We Time alias pergi berdua saja. Sebab dari kemarin ia sudah protes, katanya ia jarang diajak keluar olehku dan ayahnya, hehehe. Baiklah, kali ini karena sudah diminta, berarti memang perlu menyediakan waktu untuknya. 

Aku tanya padanya ingin makan apa malam ini, "Abian mau makan apa? Ayam goreng? Bakso?" Ia menjawab, "Bakso." Kami pun menikmati makam malam semangkuk bakso berdua, setelah muter-muter dulu ke pom bensin, laundry hingga akhirnya sampai pada warung bakso sederhana, bertuliskan "Bakso Beranak." 

Kami hanya memesan semangkuk bakso plus satu buah lontong untuk dimakan berdua, karenaa oh karena aku memang tidak sedang terlalu lapar, dan kadang napsu makan Abian seringkali tak tertebak. Pikirku jika memang kurang bisa tambah lagi, daripada memesan kebanyakan khawatir mubadzir. Diluar dugaan, ia sangat lahap bahkan ingin menambah wkwk~ Senangnya hati mamak, melihat anak lahap makan seperti ini.

Ingatanku melaju pada belasan tahun lalu, ketika aku masih kecil dan seringkali diajak pergi oleh ibuk. Biasanya setelah berkeliling pasar seharian, literally seharian heyy, sampai rasa lutut mau copot dan membuatku terkadang menyesal sudah ikut dan berpikir lebih baik di rumah saja, oh iya, setelah berkeliling seharian mencari berbagai kebutuhan yang sudah ibuk rencanakan, kami akan diajak andok oleh ibuk! Yeay.

Tapi sayang, ingatanku tentang andok seringkali banyak mirisnya. Sebab, seringkali ibuk memesan hanya untuk anak-anaknya, yaitu aku dan adik. Sesuatu yang kusadari dan membuatku tidak nyaman. Kenapa harus seperti itu? Bukankah ibuk juga lapar, bukankah ibuk juga ingin makan bakso semangkuk utuh tanpa menunggu "sisa" anak-anaknya yang nggak habis (atau sengaja nggak dihabisin)?

Sayangnya, hal itu tidak bisa lagi kukonfirmasi karena beliau sudah berpulang hehe~
Ingin rasanya tanpa perlu bertanya, aku yang mengajak ibuk pergi makan apa saja yang ia inginkan. Utuh satu porsi untuknya. Namun, kesempatan itu sudah tidak bisa kudapatkan. Gapapa ya buk, kutraktir doa saja yang banyak dari sini :)

Beberapa waktu lalu, sempat curhat ria juga kepada mb Farda, soal "kenapa sih ibu-ibu harus menghabiskan sisa makanan anaknya?" Iya, kenapa ya? Bagiku, itu bukan hal yang wajib. Sebagai seorang ibu, aku perlu mensejahterakan diriku dulu termasuk urusan perut. 

Uangnya ga cukup, bukan menjadi alasan untukku menahan atau yang kerapkali dijuluki sebagai pengorbanan. Bagiku lebih baik makan bersama meski sedikit, daripada harus merasa ada yang berkorban. Semoga selalu dicukupkan rizki oleh Allah :)







Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In KLIP

Guru Kecilku Cermin Hidupku

 Assalamualaikum.. Hola

Hari ini bingung mau nulis apa.. sepertinya perlu mencari waktu lain untuk menulis agar lebih kondusif jiwa raga..

Baiklah, malam ini aku terpikirkan untuk menulis tentang anak sulungku (sementara masih tunggal hehhee)


Abian namanya. Nama yang kupilihkan untuknya dengan harapan ia bisa menyampaikan yang haq (kebenaran) dengan bayan (jelas). Jelas tanpa keraguan dan jelas karena memang ia paham ilmunya. Insyaallah biidznillah.

Seringkali manusia bertubuh lebih mungil dariku ini mengingatkanku pada diri sendiri.

Dia seperti cermin bagiku.

Caranya pundung.

Cara dan pola makannya.

Cara dia merayu orang marah.

Tingkah absurd dan ungkapan-serta pertanyaan randomnya.

anafarahan.blogspot.com
dok.pribadi

Tentu saja hal ini wajar yaa sebagai seorang ibu dan anak, kedekatan dan kelekatan itu pasti akan meninggalkan jejak. Entah apa saja yang bisa diwariskan orang tua kepada anaknya. Tapi ini yang kurasakan sejauh ini ada padanya.

Bahkan, dia mewarisi 'bakat' mengimajinasikan bentuk/gambar pada dinding/obyek yang abstrak dariku. Dan kita nyambung-nyambung aja selagi menunjuk mana yg dimaksud. Ada istilah yang aku lupa entah apa namanya. Itu tidak aneh ternyata, ada beberapa orang yang juga seperti itu. Awalnya aku kaget, kok bisaa dia juga melihat obyek yg sama denganku. Slide kedua, menurut kalian ada gambar apa saja disitu?

Tapi, dia tetaplah dirinya sendiri. Bukan milikku sepenuhnya. Bukan foto-copyanku, bukan juga versi miniku. Meski banyak yang bilang mirip sekali wajahnya denganku. Aku sih senang saja kalau banyak yang menganggap demikian.

Satu hal yang sangat jauh berbeda dariku dengannya, adalah cara dia menyampaikan sesuatu: jujur dan tulus apa adanya. Ia sudah mengerti, apa yang ia rasakan dan mampu mengungkapkannya. Ia juga mudah sekali meminta maaf jika salah, serta mudah pula memaafkan ๐Ÿฅบ

Berbeda dariku yang sudah setua ini masih saja sulit mengurai apalagi mengungkapkan apa yang kurasakan. Mungkin karena sudah saking ruwetnya isi kepala kali ya. Aku kadang ingin meminjam pikiran anak ini untuk sementara, agar hal-hal yang kerapkali menyita waktuku tidak perlu terlalu kupikirkan karena ternyata setelah dipikir-pikir malah jadi kepikiran wkwk. Maksudnya overthinking hingga menyebabkanku kurang tidur gitu.

Hal berikutnya yang kurasa tidak ada padaku juga adalah, energinya yang seperti tidak ada habisnya. Nampaknya ia menurun dari ayahnya yang extrovert. Dia suka sekali berada di tengah riuhnya keramaian duniawi ahaha. Berbeda dariku yang lebih suka keheningan dan kesendirian.

Terima kasih yaa, sayangku cintaku yang mulai sering nyebelin dengan bertambahnya usia ๐Ÿ˜Œ๐Ÿ˜† 

Karena sudah punya keinginannya sendiri dan berusaha kekeh dengan pendapatnya.

Semoga bundamu ini bisa selalu berkaca padamu jika hampir habis sisa kewarasan. Untuk selalu stok sabar lagi, untuk mudah meminta maaf dan memaafkan. Untuk lebih sering mendengarmu tanpa perlu kau panggil berulang kali~


@30haribercerita 

#30hbc2303

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In KLIP

Belajar dari Kang Nasi Goreng Gerobak

Assalamualaikum... 

Holaa.. kali ini aku copas dari tulisan caption IG dulu yaa hehe


02/30


Seharian ini aku malas sekali makan nasi. Hasrat ingin mengunyah nasi pun akhirnya muncul pada jam makan malam yang terbilang agak kemalaman hehe

Sengaja mencari waktu untuk mindful eating, setelah Abian tidur ๐Ÿคญ

Aku pun berangkat menuju kang nasi goreng terdekat.. Sebab tentu saja aku hari ini lagi-lagi tidak memasak. Heuheu~

Antriannya lumayan mengular. Tapi ya karena sudah pingin, rasanya sudah beberapa waktu lamanya ga beli nasgor.

Kupesan satu bungkus nasi goreng dan satu bungkus mie goreng.

Sembari menunggu dengan perut keroncongan dan air liur yang turut serta hadir (untung pake masker, sepertinya ga keliatan aku beberapa kali menelan ludah, haha, semoga).. Kudapati beberapa hal.. Mindful pesan nasi goreng judulnya ๐Ÿ˜Œ

Dan pikiranku pun tertuju pada #30hbc ๐Ÿ˜† sepertinya aku akan menulis tentang 'nasi goreng' lagi..

Oyaa, beberapa hal yang kuamati pada kang nasgor tuh yaa..

Biasanya bapak-ibu (atau kebanyakan single fighter alias bapaknya saja) sangat mindful ketika ngosreng-ngosreng nasi ataupun emi. Yaa kebayang sih yaa, wajan segede itu, kalo ke-nyos pastilah lumayan rasanya.

Terlihat dari cara kerja yang sat set wat wet.. Bahkan menerima pesanan pun kadang tanpa melihat dengan seksama pembelinya, itupun bisa hapal detail pesanannya apa saja. 

Skill yang sangat mumpuni ya..

Hal kedua, jika penjualnya adalah pasangan bapak-ibu. Wah, kurasa skill komunikasi produktifnya jalan banget sih.. Terlihat dari cara mereka bekerjasama, tanpa aba aba, tanpa babimu, ketika si bapak sibuk mengosreng hingga menuang ke kertas minyak.. Si ibu sudah tahu apa saja yang harus dilakukan.

Aku jadi membayangkan gimana jadinya kalau aku dan suami yg jualan nasgor, bisa-bisa belum genap sehari sudah embuh gatau bentukan jualannya.. 

Gimana enggak, perkara mau beli pentol aja bisa membuat percik-percik prahara rumah tangga~

Yaa tentulah bapak ibu nasgor tadi sudah mahir karna memang kondisi mengharuskan mereka berdua sekompak itu. Pastilah juga butuh belajar di awal yaa..


nb: jangan resah dan bingung fotonya apa isi captionnya apa!Gapapa yaa, namanya juga ibu2 yang kalau keluar sebentar ga akan bawa hape~

mie goreng dan soto ayam
dok. pribadi


@30haribercerita 

#30haribercerita 

#30hbc23

#30hbc2302 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In KLIP

Resolusi Retjeh Seorang Ibu

Assalamualaikum..

Haloooo everyone! Anybody here? Yes, I am! haha~



Alhamdulillah.. kali ini mencoba memulai tahun baru dengan membuat resolusi ala-ala, yang khusus kuabadikan di blog tercinta inih, dengan pembaca setianya... yaitu diriku sendiri!

Sejak tahun 2019, aku turut serta memberanikan diri meramaikan ajakan menulis khusus awal tahun lewat akun @30haribercerita. Akun ini makin ramai tahun-ketahun, para pencerita dibebaskan sebebas-bebasnya untuk saling bercerita dan membagikan tulisannya dengan tagar #30haribercerita. Kenapa judulnya begitu, ya karena memang hanya 30 hari saja dan waktunya di bulan Januari! Seru sekali bukan.. aku ketagihan meski pada praktiknya sering hutang dan rapelan ehehe

Aku sadar diri, tulisan-tulisan recehku itu memang kadang dan seringnya kurang berisi. Khas sekali dengan gaya tulisanku yang ngawur bin random alias suka-suka diriku. Persis seperti tulisan yang kini kutulis ini. Namun, aku tetap ikut saja meski mungkin banyak ngasal. Tetapi lebih baik mencoba daripada menyesal bukan?

Dan atas dorongan itu pulalah aku tertantang untuk mengikuti tantangan menulis dari KLIP aliasn Kelas Literasi Ibu Profesional. Sudah disediakan fasilitas belajar oleh komunitas yang kuikuti sejak 2019 kenapa tidak dimanfaatkan yaa kan. Terdorong juga oleh semangat kakak-kakak senior (ihiiir senior) yang sudah terlebih dulu bergabung dan lulus serta menghasilkan sebuah karya solo, hatiku berdesir.. dag-dig-dug apakah ini cinta? Ya, kurasa ini patut dicoba hihi

Jadilah, disini aku sedang membuat coretan-coretan ini pada pukul 22.33 waktu tertenang karna anak dan suami sudah terlelap.. Insyaallah menjadi titik mula resolusi 2023 ku, bismillaaah berangkat dengan niat yang baik. Minimal dengan menulis aku bisa membuang pikiran-pikiran negatif yang kerapkali membuatku syulit tidur karena overthinking... 

Bismillaah.. to do list tahun ini dimulai
  • Lebih sering SelfTalk dan berbaik hati ke diri sendiri
  • Lebih sering ngajak Abian main diluar
  • Lebih sering mendengar dan menaati Park Bee Moo aka myBojo
  • Lebih produktif dengan tulisan, diawali dengan #30haribercerita dan KLIP
  • Challenge Read Aloud, yang sebentar lagi juga akan digelar. Menjadi kegiatan favoritku bersama Abian
  • Peran lama di kepengurusan dua komunitas dengan tantangan-tantangan baru tentunya
  • Merencanakan project pribadi dengan matang! Yoo, semangat yoo
  • Apalagi yaa... sementara itu dulu deh.... jangan muluk-muluk namanya juga resolusi retjeh

Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments

Search This Blog

Matrikulasi

Powered by Blogger.