Assalamualaikum.. hai hai ๐
Siapa nih yang
udah terima dana pencairan THR? Saya saya! Saya yang belum pernah tau rasanya
dapat THR hanya tersenyum pedih :p
Nggak apa-apa
nggak punya THR, yang penting punya kamu #eeeh. Maksudku jalan rizki bisa dari
mana saja, alhamdulillah meski bukan termasuk orang yang menerima THR tetap ada
saja rezeki dari Allah dari arah yang tak disangka-sangka. Mungkin bagi Sebagian
orang THR menjadi salah satu pos pemasukan yang sudah dinanti-nantikan yaa. Mengingat
besaran biaya untuk lebaran biasanya cukup banyak. Terutama bagi para perantau
yang harus mudik ke kampung halaman.
Oleh karena tak
semua orang punya jatah THR, tak sedikit pula yang mau bersusah payah terlebih
dulu mengupayakan untuk memiliki THR sendiri. Caranya bagaimana? Ada yang ikut
arisan khusus lebaran, jadi semacam menabung gitu, lalu bisa diambilnya menjelang
lebaran. Ada yang juga begini kah moms? Biasanya di komunitas-komunitas PKK
atau RT ada nih yang aktif menjadi penanggung jawabnya, tentunya ada “jasa
admin” sebagai kompensasi. Ada juga yang secara mandiri menabung dan
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk digunakan sebagai dana THR.
Apapun caranya,
perencanaan (budgeting) anggaran untuk momen membahagiakan ini adalah hal yang patut
dilakukan. Agar tidak terjadi pembengkakan pengeluaran apalagi sampai
mengganggu stabilitas perekonomian rumah tangga di bulan-bulan selanjutnya. Aku
jadi teringat pernah menuliskan di rubrik rerasan dulu tentang betapa
banyak yang hanya sibuk mikirin “perayaan” daripada hal-hal mendasar seperti halnya
memetik hikmah berpuasa sebulan penuh itu sendiri. Nah, sedikit mereminder diri
sendiri sih sebetulnya bahwasanya “oke, mempersiapkan anggaran” itu penting,
tapi yang tak kalah penting adalah pengalaman mendapat pengajaran langsung dari
Allaah itulah yang paling utama.
Okee baiklah,
berikut beberapa tips mengelola keuangan saat lebaran dariku. Silakan disimak
dan mungkin bisa dijadikan bahan diskusi yaa ๐
Pertama, membuat
anggaran.
Membuat anggaran
bisa membantu kita untuk tetap on track terhadap jumlah dana yang kita
miliki serta apa saja pos-pos yang akan kita belanjakan/keluarkan. Bahasa kerennya
mindful financial planning, jadi ketika membuat anggaran kita
benar-benar mencatat apa saja yang harus dikeluarkan. Tentu dimulai dengan
hal-hal wajib, seperti membayar zakat, ongkos mudik atau jika punya hutang bisa
banget didahulukan.
Kedua, saving
dari jauh hari.
Seperti
kusampaikan diawal, tidak semua orang memiliki THR (yang bisa dijagakan) jadi
opsi saving patut dilakukan. Sekalipun memiliki THR, tidak ada salahnya
juga untuk mulai menabung dan menyimpan dana darurat khusus untuk momen lebaran
ini. Sebab biasanya, seketat apapun anggaran yang kita buat karena terbawa
suasana bahagia dan penuh berkah, kita jadi mudah untuk mengeluarkan pundi-pundi
rupiah. Hehehe. Tidak salah, tapi juga akan mengkhawatirkan yaa jika terlalu loss
doll begituu. Menabung bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti membeli
unit investasi yang mudah dicairkan (pasar uang) atau sesederhana memisahkan rekening
dana tabungan dengan rekening yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Ketiga, catat
pengeluaran dengan detil.
Hal yang tak
kalah penting adalah pencatatan ya moms! Jangan mentang-mentang merasa udah
diitung dan dianggarkan, jadi byak byuk gitu aja. Pengeluaran-pengeluaran kecil
yang tak tercatat inilah yang biasanya menyebabkan adanya bocor alus boen,
hihihi. Udah pokoknya cateet ajaa yaa moms, kupercaya jiwa-jiwa detil emak-emak
itu sudah sangat terasah.
Terakhir, jangan
kalap!
Lebaran Sale,
Eid Sale, bertebaran dimana-mana. Tutup mata tutup telinga dan dompet, jika
dirasa kebutuhan untuk lebaran sudah cukup. Kita habis berpuasa, jadi jangan
sampai mudah tergoda dengan kalimat-kalimat rayuan bertabur diskon yaa moms.
Baiklah, segitu
aja cuap-cuapku malam ini seputar tips mengatur keuangan agar tidak meninggalkan
jejak-jejak penyesalan :p
See you!
0 komentar:
Post a Comment