-->

In KLIP

Guru Kecilku Cermin Hidupku

 Assalamualaikum.. Hola

Hari ini bingung mau nulis apa.. sepertinya perlu mencari waktu lain untuk menulis agar lebih kondusif jiwa raga..

Baiklah, malam ini aku terpikirkan untuk menulis tentang anak sulungku (sementara masih tunggal hehhee)


Abian namanya. Nama yang kupilihkan untuknya dengan harapan ia bisa menyampaikan yang haq (kebenaran) dengan bayan (jelas). Jelas tanpa keraguan dan jelas karena memang ia paham ilmunya. Insyaallah biidznillah.

Seringkali manusia bertubuh lebih mungil dariku ini mengingatkanku pada diri sendiri.

Dia seperti cermin bagiku.

Caranya pundung.

Cara dan pola makannya.

Cara dia merayu orang marah.

Tingkah absurd dan ungkapan-serta pertanyaan randomnya.

anafarahan.blogspot.com
dok.pribadi

Tentu saja hal ini wajar yaa sebagai seorang ibu dan anak, kedekatan dan kelekatan itu pasti akan meninggalkan jejak. Entah apa saja yang bisa diwariskan orang tua kepada anaknya. Tapi ini yang kurasakan sejauh ini ada padanya.

Bahkan, dia mewarisi 'bakat' mengimajinasikan bentuk/gambar pada dinding/obyek yang abstrak dariku. Dan kita nyambung-nyambung aja selagi menunjuk mana yg dimaksud. Ada istilah yang aku lupa entah apa namanya. Itu tidak aneh ternyata, ada beberapa orang yang juga seperti itu. Awalnya aku kaget, kok bisaa dia juga melihat obyek yg sama denganku. Slide kedua, menurut kalian ada gambar apa saja disitu?

Tapi, dia tetaplah dirinya sendiri. Bukan milikku sepenuhnya. Bukan foto-copyanku, bukan juga versi miniku. Meski banyak yang bilang mirip sekali wajahnya denganku. Aku sih senang saja kalau banyak yang menganggap demikian.

Satu hal yang sangat jauh berbeda dariku dengannya, adalah cara dia menyampaikan sesuatu: jujur dan tulus apa adanya. Ia sudah mengerti, apa yang ia rasakan dan mampu mengungkapkannya. Ia juga mudah sekali meminta maaf jika salah, serta mudah pula memaafkan ๐Ÿฅบ

Berbeda dariku yang sudah setua ini masih saja sulit mengurai apalagi mengungkapkan apa yang kurasakan. Mungkin karena sudah saking ruwetnya isi kepala kali ya. Aku kadang ingin meminjam pikiran anak ini untuk sementara, agar hal-hal yang kerapkali menyita waktuku tidak perlu terlalu kupikirkan karena ternyata setelah dipikir-pikir malah jadi kepikiran wkwk. Maksudnya overthinking hingga menyebabkanku kurang tidur gitu.

Hal berikutnya yang kurasa tidak ada padaku juga adalah, energinya yang seperti tidak ada habisnya. Nampaknya ia menurun dari ayahnya yang extrovert. Dia suka sekali berada di tengah riuhnya keramaian duniawi ahaha. Berbeda dariku yang lebih suka keheningan dan kesendirian.

Terima kasih yaa, sayangku cintaku yang mulai sering nyebelin dengan bertambahnya usia ๐Ÿ˜Œ๐Ÿ˜† 

Karena sudah punya keinginannya sendiri dan berusaha kekeh dengan pendapatnya.

Semoga bundamu ini bisa selalu berkaca padamu jika hampir habis sisa kewarasan. Untuk selalu stok sabar lagi, untuk mudah meminta maaf dan memaafkan. Untuk lebih sering mendengarmu tanpa perlu kau panggil berulang kali~


@30haribercerita 

#30hbc2303

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog

Matrikulasi

Powered by Blogger.