-->

In KLIP

Semangkuk Bakso Berdua



 


Assalamualaikum.. Hola spadaaa~ 
Kemarin skip KLIP karena yaa begitulah ibu-ibu satu anak ini, sangat sok sibuk ygy. huhu

Malam ini, aku mengajak anak bujangku untuk We Time alias pergi berdua saja. Sebab dari kemarin ia sudah protes, katanya ia jarang diajak keluar olehku dan ayahnya, hehehe. Baiklah, kali ini karena sudah diminta, berarti memang perlu menyediakan waktu untuknya. 

Aku tanya padanya ingin makan apa malam ini, "Abian mau makan apa? Ayam goreng? Bakso?" Ia menjawab, "Bakso." Kami pun menikmati makam malam semangkuk bakso berdua, setelah muter-muter dulu ke pom bensin, laundry hingga akhirnya sampai pada warung bakso sederhana, bertuliskan "Bakso Beranak." 

Kami hanya memesan semangkuk bakso plus satu buah lontong untuk dimakan berdua, karenaa oh karena aku memang tidak sedang terlalu lapar, dan kadang napsu makan Abian seringkali tak tertebak. Pikirku jika memang kurang bisa tambah lagi, daripada memesan kebanyakan khawatir mubadzir. Diluar dugaan, ia sangat lahap bahkan ingin menambah wkwk~ Senangnya hati mamak, melihat anak lahap makan seperti ini.

Ingatanku melaju pada belasan tahun lalu, ketika aku masih kecil dan seringkali diajak pergi oleh ibuk. Biasanya setelah berkeliling pasar seharian, literally seharian heyy, sampai rasa lutut mau copot dan membuatku terkadang menyesal sudah ikut dan berpikir lebih baik di rumah saja, oh iya, setelah berkeliling seharian mencari berbagai kebutuhan yang sudah ibuk rencanakan, kami akan diajak andok oleh ibuk! Yeay.

Tapi sayang, ingatanku tentang andok seringkali banyak mirisnya. Sebab, seringkali ibuk memesan hanya untuk anak-anaknya, yaitu aku dan adik. Sesuatu yang kusadari dan membuatku tidak nyaman. Kenapa harus seperti itu? Bukankah ibuk juga lapar, bukankah ibuk juga ingin makan bakso semangkuk utuh tanpa menunggu "sisa" anak-anaknya yang nggak habis (atau sengaja nggak dihabisin)?

Sayangnya, hal itu tidak bisa lagi kukonfirmasi karena beliau sudah berpulang hehe~
Ingin rasanya tanpa perlu bertanya, aku yang mengajak ibuk pergi makan apa saja yang ia inginkan. Utuh satu porsi untuknya. Namun, kesempatan itu sudah tidak bisa kudapatkan. Gapapa ya buk, kutraktir doa saja yang banyak dari sini :)

Beberapa waktu lalu, sempat curhat ria juga kepada mb Farda, soal "kenapa sih ibu-ibu harus menghabiskan sisa makanan anaknya?" Iya, kenapa ya? Bagiku, itu bukan hal yang wajib. Sebagai seorang ibu, aku perlu mensejahterakan diriku dulu termasuk urusan perut. 

Uangnya ga cukup, bukan menjadi alasan untukku menahan atau yang kerapkali dijuluki sebagai pengorbanan. Bagiku lebih baik makan bersama meski sedikit, daripada harus merasa ada yang berkorban. Semoga selalu dicukupkan rizki oleh Allah :)







Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog

Matrikulasi

Powered by Blogger.