canva |
Assalamualaikum.. Haloohai, jam cinderella~
Baiklah, selamat tidur, mari kita latih lagi ya An!
-->
canva |
Assalamualaikum.. Haloohai, jam cinderella~
Assalamualaikum.. Hola
Hari ini bingung mau nulis apa.. sepertinya perlu mencari waktu lain untuk menulis agar lebih kondusif jiwa raga..
Baiklah, malam ini aku terpikirkan untuk menulis tentang anak sulungku (sementara masih tunggal hehhee)
Abian namanya. Nama yang kupilihkan untuknya dengan harapan ia bisa menyampaikan yang haq (kebenaran) dengan bayan (jelas). Jelas tanpa keraguan dan jelas karena memang ia paham ilmunya. Insyaallah biidznillah.
Seringkali manusia bertubuh lebih mungil dariku ini mengingatkanku pada diri sendiri.
Dia seperti cermin bagiku.
Caranya pundung.
Cara dan pola makannya.
Cara dia merayu orang marah.
Tingkah absurd dan ungkapan-serta pertanyaan randomnya.
dok.pribadi |
Tentu saja hal ini wajar yaa sebagai seorang ibu dan anak, kedekatan dan kelekatan itu pasti akan meninggalkan jejak. Entah apa saja yang bisa diwariskan orang tua kepada anaknya. Tapi ini yang kurasakan sejauh ini ada padanya.
Bahkan, dia mewarisi 'bakat' mengimajinasikan bentuk/gambar pada dinding/obyek yang abstrak dariku. Dan kita nyambung-nyambung aja selagi menunjuk mana yg dimaksud. Ada istilah yang aku lupa entah apa namanya. Itu tidak aneh ternyata, ada beberapa orang yang juga seperti itu. Awalnya aku kaget, kok bisaa dia juga melihat obyek yg sama denganku. Slide kedua, menurut kalian ada gambar apa saja disitu?
Tapi, dia tetaplah dirinya sendiri. Bukan milikku sepenuhnya. Bukan foto-copyanku, bukan juga versi miniku. Meski banyak yang bilang mirip sekali wajahnya denganku. Aku sih senang saja kalau banyak yang menganggap demikian.
Satu hal yang sangat jauh berbeda dariku dengannya, adalah cara dia menyampaikan sesuatu: jujur dan tulus apa adanya. Ia sudah mengerti, apa yang ia rasakan dan mampu mengungkapkannya. Ia juga mudah sekali meminta maaf jika salah, serta mudah pula memaafkan ๐ฅบ
Berbeda dariku yang sudah setua ini masih saja sulit mengurai apalagi mengungkapkan apa yang kurasakan. Mungkin karena sudah saking ruwetnya isi kepala kali ya. Aku kadang ingin meminjam pikiran anak ini untuk sementara, agar hal-hal yang kerapkali menyita waktuku tidak perlu terlalu kupikirkan karena ternyata setelah dipikir-pikir malah jadi kepikiran wkwk. Maksudnya overthinking hingga menyebabkanku kurang tidur gitu.
Hal berikutnya yang kurasa tidak ada padaku juga adalah, energinya yang seperti tidak ada habisnya. Nampaknya ia menurun dari ayahnya yang extrovert. Dia suka sekali berada di tengah riuhnya keramaian duniawi ahaha. Berbeda dariku yang lebih suka keheningan dan kesendirian.
Terima kasih yaa, sayangku cintaku yang mulai sering nyebelin dengan bertambahnya usia ๐๐
Karena sudah punya keinginannya sendiri dan berusaha kekeh dengan pendapatnya.
Semoga bundamu ini bisa selalu berkaca padamu jika hampir habis sisa kewarasan. Untuk selalu stok sabar lagi, untuk mudah meminta maaf dan memaafkan. Untuk lebih sering mendengarmu tanpa perlu kau panggil berulang kali~
@30haribercerita
#30hbc2303
Assalamualaikum...
Holaa.. kali ini aku copas dari tulisan caption IG dulu yaa hehe
02/30
Seharian ini aku malas sekali makan nasi. Hasrat ingin mengunyah nasi pun akhirnya muncul pada jam makan malam yang terbilang agak kemalaman hehe
Sengaja mencari waktu untuk mindful eating, setelah Abian tidur ๐คญ
Aku pun berangkat menuju kang nasi goreng terdekat.. Sebab tentu saja aku hari ini lagi-lagi tidak memasak. Heuheu~
Antriannya lumayan mengular. Tapi ya karena sudah pingin, rasanya sudah beberapa waktu lamanya ga beli nasgor.
Kupesan satu bungkus nasi goreng dan satu bungkus mie goreng.
Sembari menunggu dengan perut keroncongan dan air liur yang turut serta hadir (untung pake masker, sepertinya ga keliatan aku beberapa kali menelan ludah, haha, semoga).. Kudapati beberapa hal.. Mindful pesan nasi goreng judulnya ๐
Dan pikiranku pun tertuju pada #30hbc ๐ sepertinya aku akan menulis tentang 'nasi goreng' lagi..
Oyaa, beberapa hal yang kuamati pada kang nasgor tuh yaa..
Biasanya bapak-ibu (atau kebanyakan single fighter alias bapaknya saja) sangat mindful ketika ngosreng-ngosreng nasi ataupun emi. Yaa kebayang sih yaa, wajan segede itu, kalo ke-nyos pastilah lumayan rasanya.
Terlihat dari cara kerja yang sat set wat wet.. Bahkan menerima pesanan pun kadang tanpa melihat dengan seksama pembelinya, itupun bisa hapal detail pesanannya apa saja.
Skill yang sangat mumpuni ya..
Hal kedua, jika penjualnya adalah pasangan bapak-ibu. Wah, kurasa skill komunikasi produktifnya jalan banget sih.. Terlihat dari cara mereka bekerjasama, tanpa aba aba, tanpa babimu, ketika si bapak sibuk mengosreng hingga menuang ke kertas minyak.. Si ibu sudah tahu apa saja yang harus dilakukan.
Aku jadi membayangkan gimana jadinya kalau aku dan suami yg jualan nasgor, bisa-bisa belum genap sehari sudah embuh gatau bentukan jualannya..
Gimana enggak, perkara mau beli pentol aja bisa membuat percik-percik prahara rumah tangga~
Yaa tentulah bapak ibu nasgor tadi sudah mahir karna memang kondisi mengharuskan mereka berdua sekompak itu. Pastilah juga butuh belajar di awal yaa..
nb: jangan resah dan bingung fotonya apa isi captionnya apa!Gapapa yaa, namanya juga ibu2 yang kalau keluar sebentar ga akan bawa hape~
dok. pribadi |
@30haribercerita
#30haribercerita
#30hbc23
#30hbc2302
Assalamualaikum..
Haloooo everyone! Anybody here? Yes, I am! haha~
Jurnal bertumbuh dan belajar