-->

In Bunsay

Wahana Wake Boarding Pra Bunsay

Menetapkan Peta Perjalanan Pencarian Ilmu. Sebab melangkah tanpa tahu arah, mungkin bisa tersesat dan tak tahu jalan pulang.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 
Halohai, jumpa lagi disini :) 


Alhamdulillah, memasuki Wahana baru yang tak kalah seru dari dua wahana sebelumnya. Wahana kali ini masih seputar bermain dengan ombak, Wake Boarding. Huwaw, baru pertama kali aku mendengar istilah ini hihihihi. Ternyata seru juga yaa, menantang puoool. Dengan ditemani oleh dua GuideTour seru lagi yaitu mb Farida dan mb Ressy, kami mulai memacu diri ke tengah ombak dan belajar lagi untuk mengenali diri dengan berpegang pada karakter moral dan core value. Wahana kali ini seperti membawa diri flashback ke jaman Matrikulasi lalu, dimana dulu kami diajak untuk memilih dan memilah jurusan yang akan diambil di Universitas Kehidupan.

Nah, kali ini kami diarahkan untuk memeriksa kembali peta perjalanan kami. Barangkali ada yang terlewat satu belokan atau malah kejauhan sehingga harus putar balik?


Berikut adalah peta yang kuperiksa dan perlu kutinjau selalu agar tak salah jalur dan tersesat hihihi
Kala itu, sepertinya daku ini masih banyak maunya sehingga bingung memutuskan ilmu apa saja yang benar-benar "perlu" untuk dipelajari. Kupikir ya tidak masalah selama itu berguna dan menguntungkan. Ternyata eh ternyata, hal seperti itu tidak berfaedah yaa. Bener sih dapat ilmu, tapi kalau kebanyakan ternyata membikin mual dan akhirnya ilmu yang dikunyah belum sempat tertelan terpaksa harus dimuntahkan. Alias membal, alias percuma, alias kurang berguna. Jadi, sekarang kusudah insaf gais. Harus dan wajib hukumnya untuk benar-benar memilah dan memilih hal apa saja yang benar-benar dibutuhkan oleh diri. Baik sebagai peningkatan kapasitas diri, penunjang peran sebagai ibu maupun istri. Mengutip tour guide kemaren, "interesting sih, tapi i'm not interested". Bener ga tuh? Bener aja dah lah.
Intinya kudu berani untuk tidak mengambil suatu hal meskipun kelihatannya sangat menarik. Karena yang menarik belum tentu berguna buat kamyuh.


Nah, oleh karena itu Ilmu yang ingin kutingkatkan dan kulatih agar semakin mantap ialah:

1. Ilmu Parenting. Sengaja ditempatkan pada peringkat pertama agar selalu ingat untuk meningkatkan kapasitas di bidang ilmu parenting. Mendidik anak itu bukan perkara mudah, oleh sebab itu ilmu parenting yang cocok masih harus selalu dicari dan dicari hingga nanti menemukan yang berhasil dan cocok untuk keluargaku. Sebab mendidik anak harus mendidik diri terlebih dulu. Kemudian ada satu ilmu parenting yang sangat ingin kupelajari lebih dalam, yaitu Fitrah Based Education. Semoga ada jalan yang  baik untuk mendekati sumber ilmu ini. Aaamiin.

2. Manajemen Waktu. Perkara satu ini emang masih perluuu revisi berulang kali. Butuh konsistensi yang tinggi dan kesungguhan untuk disiplin pada kandang waktu yang dibuat. Namun balik lagi, teori tak seindah praktek pada lapangan. halah. alasan!
Maka dari itu, prioritas kedua jatuh pada manajemen waktu!!! Ilmu yang harus terus dilatih dilatih dan dilatih agar semua berjalan dengan semestinya. 

3. Komunikasi Produktif. Sebenarnya ini selevel dengan Manajemen Waktu sih. Pasalnya gaya komunikasiku sepertinya masih jauh dari kata produktif. Bagaimana tidak, duduk barang semenit dengan si dia saja sudah mulai ngegas. Benar-benar butuh ditingkatkan banget banget. Alhamdulillahnya, denger-denger dari kakak tingkat nanti di Bunsay bakalan ada materi tentang ini. Waaah senangnya diriku. Pasti duduk paling depan. Semoga Allah mudahkan menghadiri majlis ilmunya nanti. aamiiin.

4. Menempati urutan ketiga, yaitu Bahasa Arab, Read Aloud dan Dongeng. Bahasa Arab kutuliskan karena merasa memiliki kewajiban membagikan ilmu yang sudah kupelajari dan menghasilkan gelar S.Pd. Kesannya malu aja gitu, sudah empat tahun bersusah belajar, tapi seperti tidak diamalkan. Read aloud dan dongeng, menjadi salah satu hal yang bisa kubanggakan di depan anakku. Sebab dengan bercerita dan membacakannya cerita, kami bisa memasuki dunia lain yang menyenangkan. Kami bisa belajar namun bermain hihihihi.


Nah, kalau ilmu yang saat ini kuprioritaskan untuk kupelajari yaitu: Menulis, Manajemen Emosi + Selfcare dan juga Edusociopreneur.

Menulis menjadi prioritas karena aku ingin mengabadikan tulisan dan untuk mengikat ilmu yang telah kudapat. Terlebih, sejak punya anak rasanya aku jadi punya cita-cita baru, yaitu menuliskannya sebuah cerita. Ingin sekali rasanya mempunyai hasil karya yang bisa dibaca oleh anak cucu. Terlebih juga bisa dibaca oleh orang lain juga. Bismillaaaah...

Manajemen Emosi dan Selfcare menjadi salah satu ilmu yang benar-benar kubutuhkan agar menjalani hari-hari tidak penuh sesak dengan kurangnya kontrol emosi. Soalnya merasa diri ini masih suuusaah sekali memanaje emosi :(

Terakhir, ingin belajar tentang edusociopreneur. Bikin istilah sendiri hihihi. Intinya ingin mempelajari entrepeneur yang tak sekadar berbisnis, tetapi bisnis yang bisa membawa dampak kebaikan di bidang pendidikan dan sosial. 



Nah, yang selanjutnya ini yang beraaaat, tapi bukan rindu :D
Membagikan ilmu yang telah dipelajari. Tantangannya adalah merasa diri ini tidak ada apa-apanya. Merasa diri ini terlampau kecil, sehingga sepertinya tak ada yang bisa dibagi. Padahal mah berbagi ya berbagi aja, tanpa mengharap apapun, karena berbagi itu peduli. Jadiii yasudah bismillah saja, setidaknya aku "agak" PD dengan tiga hal ini: read aloud, bahasa dan parenting (yang sudah kujalani meskipun ya jauh banget dari kata sempurna).




Waaah, alhamdulillaah.. akhirnya sampai juga di tepian. Matahari kian terik, saatnya 'mentas' dari ombak lautan. 
See you on the next Wahana :) 
Masih syemangaaaaaat menuju wahana terakhir di paket wisata kali ini.

Salam Ibu (wannabe) Profesional
LOveeeee .

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog

Matrikulasi

Powered by Blogger.