-->

In BPN Ramadan 2024

3 Tips Berpuasa Ramadan untuk Ibu-Ibu agar Tidak Mudah Lelah, Lapar dan Tepar

Assalamualaikum...

Marhaban yaa Ramadan...

Wah, ternyata sudah memasuki 10 hari pertama puasa Ramadan kali ini. Satu dari sekian banyak event Ramadan yang kutunggu-tunggu yaitu #BPNRamadan2024 yeay!

Alhamdulillah, seminggu pertama terlewati dengan lancar dan bahagia. Lalu kemudian, tamu datang hehehe. Aku teringat beberapa waktu lalu saat chit-chat dengan adikku melalui sosmed, dia bilang, "mbak, Ramadan tahun ini kenapa kayak nggak ada vibesnya ya?" Lalu kujawab sederhana, "ada kok," dan kulanjutkan dengan mengirimi dia beberapa video-video lucu yang bersliweran dengan tajuk "Ramadan core." Coba aja search kalau lagi iseng dan ngga ada hiburan heuheu, lucu-lucu benerann! ahaha

Padahal yaa, rasa sepi atau rasa "kayak nggak ada vibesnya" itu mungkin saja karena yaa memang tanda sudah dewasa. Mungkin Ramadan jadi tidak sesemarak dahulu karena circle main kita mulai mengecil. Kakak adik yang biasanya ricuh dan ramai di kala berbuka puasa dan saling menggoda saat sulit dibangunkan sahur, kini sudah berpisah dan berkeluarga sendiri. Setidaknya begitulah kesimpulanku setelah menikah dan mempunyai anak.

Maka cara untuk menyemarakkan Ramadan yaa dengan disemarakkan sendiri, sebab ketika kecil mungkin kita sudah dipermudah dengan berbagai kegiatan baik dari sekolah maupun TPQ. Namun ketika sudah dewasa kita harus mandiri membuat menu kegiatan bermanfaat selama berpuasa Ramadan.

Nah, maka di Ramadan kali ini aku mencoba untuk membuat beberapa target pribadi yang harusnya masuk akal untuk dicapai, bukan sesuatu yang muluk-muluk. Karena kok kalau muluk-muluk yaa takutnya semangatnya cuma diawal lalu kelelahan dan mager di akhir, kan sayang banget yaa. 

Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan spesial, bulan penuh berkah, hadiah dari Allah untuk kita agar bisa belajar dan mendidik diri kita supaya bisa menjadi manusia yang lebih baik. Yaa dengan menahan diri dari hawa nafsu, menghindari hal-hal tidak baik dan kurang bermanfaat, dan bahkan melakukan amalan-amalan sunnah yang mungkin di hari-hari biasa terasa biasa saja dan sering kita lupakan.

Seiring mendewasa dan menjadi ibu sekaligus istri, membuat Ramadan menjadi sebuah tantangan tersendiri. Di berbagai kesempatan memang ada keringanan-keringanan sebagai seorang ibu, misalnya ketika hamil dan menyusui, maka boleh tidak berpuasa demi kesehatan diri dan anak. 

Tantangan tersendiri bagi seorang ibu, ketika berpuasa dan seluruh tanggung jawab sebagai ibu masih harus diemban sehingga terkadang ibu-ibu sulit mengatur strategi sehingga kelelahan dan lemas ketika siang hari saat berpuasa. Dan yaa aku pernah mengalaminya, sewaktu masih menyusui eksklusif, rasanya sungguh lemas wadidaw luar biasa maasyaallah. Waktu itu, aku tidak mengambil keringanan karena, insyaallah kondisiku masih cukup baik, nggak sampai pingsan wkwk, dan anak juga baik-baik saja. Jadi, alhamdulillah masih bisa berpuasa dengan baik, cuma yaa lemes aja, jam 10 gitu cuma bisa dibuat duduk-duduk aja sembari nemenin anak main. 

Oleh karena itu, aku memahami betul bagaimana perjuangan buibu ketika berpuasa, tidak mudah dan mungkin terasa begitu berat bagi sebagian buibu lainnya. Berikut beberapa tips yang bisa buibu coba agar tidak mudah lelah, lapar dan tepar:

1. Perhatikan nutrisi yang kita konsumsi

Pastikan saat sahur dan berbuka untuk mengonsumsi makanan yang bergizi kompleks. Saat sahur coba hindari makanan-makanan yang berlemak, terlalu asin atau terlalu manis. Cobalah untuk memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin dan mineral, namun perhatikan juga buah-buahan tertentu yang justru membuat kondisi ibu "kurang darah", sebab setiap individu tentu berbeda ya. Seperti aku yang biasanya darah rendah, aku menghindari buah melon, semangka dan belimbing karena dipastikan akan pusing seharian. Pahami kebutuhan diri yaa buibu! Ketika sahur sebaiknya perbanyak protein, seperti telur, ikan dan daging agar tidak mudah merasa lapar. Yang tak kalah pentingnya juga perbanyak konsumsi air putih, hindari minuman-minuman diuretik seperti kopi dan teh agar tidak mengalami dehidrasi karena minuman tersebut dapat mengurangi cairan tubuh. Pastikan kita terhidrasi dengan baik, agar siang-siang tidak ngelak (red: haus, bahasa Jawa). Salah seorang teman juga menyarankan untuk membuat nabeez, karena dalam beberapa kajian oleh para ustadz, air rendaman kurma ini baik untuk stamina tubuh. Bakhkan ada testimoni bahwa dengan mengonsumsi air nabeez, kurma 3 biji dan telur saja sudah sangat cukup dan tidak merasa lapar seharian. Wallahu a'lam, bisa dicoba jika sudah yakin yaa buibu. Aku pribadi pernah mencoba air nabeez tapi masih dikombinasi dengan makan berat, nasi plus lauk pauk dan sayur, dan alhamdulillah memang terasa lebih mengenyangkan dan bugar selama berpuasa.

2. Pastikan kebutuhan tidur cukup

Memperbaiki pola tidur sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh. Terlebih ketika sedang berpuasa, tentunya tidur adalah salah satu cara agar tidak mudah lelah dan mudah esmoni, serta dapat menghindarkan diri kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat yang berpotensi mengurangi pahala puasa kita. Bulan puasa ini seperti yang sudah kusebutkan diatas adalah salah satu cara mendidik diri agar lebih mudah mengatur pola hidup harian, terlebih saat Ramadan kita melakukannya bersama-sama. Memang benar, bulan ini istimewa karena amalan apapun yang kita kerjakan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, namun yang perlu dicatat oleh buibu seperti kita adalah kita harus pandai-pandai juga mengatur strategi agar tidak mudah kelelahan. Jangan sampai karena target-target yang kita buat sendiri kita jadi mengorbankan kesehatan dan jatah tidur, lalu justru dapat menimbulkan hal buruk dan malah membuat kita tidak sehat. Tentu bukan ini yang kita inginkan bukan? Jadi yuk, pastikan kita mencukupi kebutuhan tidur kita, untuk orang dewasa tentu waktu yang cukup adalah 6-7 jam bahkan 8 jam sehari. Bisa dimulai pukul 22.00-03.00 (5 jam) dan ditambah dengan tidur siang 1-2 jam. Jangan keliru dipahami bahwa aku menganjurkan untuk tidur seharian yaa, hehehe, selain karena "nanti anak-paksu-dan diri sendiri buka pakai apa?" juga segala yang berlebihan tentu tidak baik yaa. Apakah aku pernah mencobanya? Oh tentu saja iya, hahaha. Seharian tidur atau tidur-tiduran berujung bablas tidur beneran, akhirnya yang ada malah lemes seharian buu. Ngga enak banget deh beneran!

3.  Tetap berolahraga ringan agar tubuh tetap bugar

Salah satu yang agaknya sering dilupakan oleh buibu (sibukk) cem kita adalah olahraga. Memasuki usia 30an, tentu stamina kita tidaklah seperti saat remaja yaa buibu. Kondisi tidak prima dan sering membuat kita mager, perlu ditinjau ulang nih, apa jangan-jangan selama ini kita tidak pernah meluangkan waktu untuk berolahraga barang sejenak? Nah, saat berpuasa pun tentunya kita tetap dianjurkan berolahraga yaa buu, meskipun tentunya durasi dan caranya tidak perlu seintens di hari-hari saat tidak berpuasa. Next time kita bahas olahraga apa saja yang bisa dilakukan buibu yang sedang berpuasa yaaa. Waktunya juga bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh kita, ada yang nyaman di pagi hari setelah salat subuh, adapula yang lebih nyaman di sore hari sambil ngabuburit, ataupun malam hari bahkan, sebelum tidur! Nah, boleh nih diuji coba dulu, di waktu mana yang paling pas bagi ibu-ibu.

Begitu saja tips-tips sederhana dariku yang juga masih belajar. Tentu tips-tips tersebut adalah tips umum yang sebetulnya sudah kita ketahui bersama sebelumnya, namuun, seringnya kita agak lupa-lupa ingat untuk melakukannya dengan rutin. Nah, maka dari itu, perlu kutulis sebagai pengingat diri pribadi juga agar puasa Ramadan kali ini makin lancar dan tentuu berharap bisa memanen pahala sebanyak-banyaknya agar makin disayang oleh Allaah.. Semangat buibu! 

Love,

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog

Matrikulasi

Powered by Blogger.