-->
Friday, May 9 2025

In BPN Ramadan 2021

Pencapain tertinggi? Jangan bercanda!

Pencapaian Tertinggi

Jujur saja, jika saat ini ditanya apa pencapaian tertinggiku saat ini aku tidak bisa menjawabnya. Sebab akhir-akhir ini aku sedang merasa cenderung pesimistis dan sering meragukan diri sendiri. Meragukan banyak keputusan yang kuambil. Meragukan kapasitas diri. Banyak hal yang terjadi sejak 2019, 2020 hingga kini. Di tengah kondisi dunia yang juga sedang tidak baik-baik saja ini. Akupun. Sama kacaunya. 

Memang benar, sebagai seorang muslim sikapku ini pastinya jauh dari tuntunan dan nilai Islam sendiri. Menganggap diri sendiri cenderung selalu kurang, tidak membanggakan dan pikiran negatif lainnya. Ya, bisa dibilang pecundang gitu mungkin ya. Sedih sih melabeli diri sendiri seperti itu. Namun, dihajar habis-habisan oleh realitas membuatku sangat lelah. 

Tidak gila, mungkin bisa menjadi pencapaian tertinggiku saat ini? Aku ternyata masih cukup kuat, meski babak belur oleh dunia fana ini. Meski tak selalu optimis, tapi aku tidak mau menjadi hamba yang kufur nikmat. Hari demi hari yang berat ini tetap harus kulalui dengan kepala tegak. Hanya boleh merunduk di hadapanNya. 

Ya, aku tahu bukan hanya aku yang sedang tidak baik-baik saja. Diluar sana mungkin jauh lebih banyak orang yang lebih sulit hidupnya daripada aku. Bukan karena melihat ada orang yang jauh lebih sengsara hingga menjadikanku harus bersyukur, tapi syukurku adalah untuk mengingatkan diri bahwa diberiNya hidup adalah masih satu karunia yang amat besar. 

Mohon maafkan jika isian curhat yang harusnya menggambarkan "Pencapaian" ini justru mengungkap hal sebaliknya. Pencapaian bagi setiap orang mungkin bisa bermacam-macam bentuknya, dan bagiku pencapaian hidup tidak hanya sekadar diukur dari besaran nominal gaji, tingginya jabatan, nilai kumulatif ujian, dan sederet rumusan umum publik tentang sebuah pencapaian. 

Bagiku, sesederhana bisa menikmati udara dengan rasa syukur juga merupakan pencapaian. Berusaha tetap bahagia di tengah kondisi tak menentu juga pencapaian. Usaha untuk tetap membersamai anak meski rempongnya perdomestikan rumah tangga juga adalah sebuah pencapaian. Eh iya, berhasil puasa sehari penuh bagi seorang anak yang baru belajar, juga pencapaian :)

Berhasil mencapai 300an kata untuk tulisan pencapaian tertinggi ini juga pencapaian loh. Mayan juga kan.

Iya memang pencapaian dalam dunia pendidikan, karir, keluarga, finansial dan lain sebagainya itu juga patut "dirayakan". Tapi jangan lupa bahwa pencapaian bisa dimaknai apa saja, asal hatimu lega. Pencapaian tertinggi, standarku dan standarmu juga tentu berbeda kan...

Selamat merayakan pencapaian sekecil apapun itu, ya An!

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog

Matrikulasi

Powered by Blogger.