-->
Saturday, April 12 2025

In BPN Ramadan 2021

7 Hal tentangku yang tak banyak orang tahu

Yakin kenal sama aku?

        Hai. Salam kenal, aku Ana! Kalau kita sudah kenal sebelumnya, yuk kenalan lagi. Aku yakin hanya beberapa orang saja yang tahu seperti apa diriku ini. Sebagian introvert sepertiku mungkin juga mengalami hal yang sama, saat kita dikenal dan diketahui sebagai citra diri yang lain. Bukan memiliki kepribadian ganda ya, hanya saja orang-orang seperti kami ini hanya menampakkan sebagian dari diri kami. Sebagiannya lagi, kadang juga keluar kok kalau sudah akrab. hehehe~

1. Melankolis abis

Kalau ini sih sebenernya banyak yang udah hapal kayaknya ya. Cengeng abis anaknya. Gampang mewek, gampang baper, gampang mellow. Entah kenapa dimanapun berada, satu hal ini tidak bisa kusembunyikan. Bahkan ekspresi wajahku selalu sejalan dengan moodku. Kalau lagi ga enak hati ya pasti kelihatan dari raut muka. Susahnya itu sih, takutnya apa-apa dibaperin, apa-apa dipikirin jatuhnya overthinking dan ga tidur sampai pagi. Sisi melankolis ini masih perlu banget aku mantaince supaya tidak berefek buruk di keseharian nih. Masa nonton drama on going nih misalnya, tokohnya keliatan sediiih banget di episode selanjutnya kepikirannya sampai kebawa mau tidur dong. Kan apa-apaan banget ya. Sesama melankolis, boleh bagi sarannya mungkin?

2. Sebenarnya cerewet dan galak pol

Di depan khalayak ramai yang belum banyak temen akrab, kite nih bukannya sok jaim atau apa yaa... tapi emmang dasarnya begitu gais. Coba siapa disini yang mengenalku sebagai sosok pendiam nan ramah nan kalem? hihi~ woo...o... kamu ketauan. Aslinya mah, udah cerewet galak lagi. Tanyain paksu deh. Bukan, bukan maksud hatiku menipu atau bagaimana seriously. Memang begitu adanya. Suka jadi pendiem aja langsung gitu, mungkin bawaan introvert kali ya? Oh, ya meski cenderung sangat rameee pas ngobrol di chat gitu ya, kalau ketemuan langsung belum tentu bisa segrapyak itu akutuh. Katanya adalagi jenis manusia cem aku gini, namanya "textrovert" jadi sangat talkative pas nge-chat tapi di dunia nyata belum tentu begitu kisanak. Sungguh aku juga merasa diriku ini agak aneh.

3. Buta arah

Kalau aku disuruh jadi kurir, meski digaji tinggi gitu yaa misalnya, pasti aku akan berpikir 1 juta kali dulu. Nyasaran sekali aku ini. Bisa dibilang buta arah! Sulit banget bagiku untuk mengenali jalan yang benar, ini harusnya belok ke kiri eh malah ke kanan dan sebaliknya. Itulah kenapa aku tidak suka bepergian sendirian, takut nyasar! Ke desa tetangga aja nyasar ya Allaaah, kenapa deh aku ini. Mungkin dulu pas pelajaran arah-arah aku ketiduran kali ya.

4. Tidak suka rencana tahu bulat (alias dadakan)

Paling sebel kalau ada rencana dadakan. Rencana dibatalin dadakan, ooh makin-tambah sebelnya. Ga bisa banget kalau tetiba diajak kemana gitu. Apalagi pergi keluar kota dan tanpa rencana apapun sebelumnya. Pernah diajakin suami kan ceritanya, ini suami ya jadi gimana gitu kan mau nolaknya juga. Walhasil pas disana ada aja kejadian ga enaknya. Udah tanpa persiapan, disana ga enjoy, pulang dapet capeknya doang! Ogah!

5. Just a Dreamer

Aku paling suka berkhayal, bermimpi, ngebayangin apapun yang belum terjadi. Dalam bayanganku, aku bisa jadi superior yang bisa ini dan itu. Banyak ide dan banyak keinginan. Tapi sayangnya, bakat alamiku mungkin baru berkembang jadi seorang pemimpi, aku belum berani bangun buat wujudinnya. Padahal usia sudah menjelang 30 tapi kok ya masih gini-gini aja. Aku sebenernya tahu kapasitasku, makanya aku butuh partner yang bisa gerak untuk merealisasikan mimpi, ide dan harapanku itu. Namun sayangnya, sepertinya aku belum bisa menemukan orang itu. Setiap kali mencoba, rasanya kok yaa ditolak diketawain dan tidak digubris. Sedih sih, tapi mungkin suatu saat aku bisa bener-bener bangun dan membangun mimpi-mimpiku itu. Semoga segera!

6. Pernah jadi pemimpin upacara

Ini sebenernya apa sih, penting ga penting yaa. hahaha~ Tapi percaya ga percaya, kecil-kecil gini aku pernah didapuk menjadi pemimpin upacara looh pas SD. Lucu sih kalau ingat. Mana coba anak lain yang lebih bongsor? Seingatku di kelasku ada 2 aja yang pernah jadi pemimpin waktu itu, aku dan anak cowok yang tinggi besar. Sebenernya pingin sih pingin ya, jadi anggota paskibra gitu, tapi berhubung tinggiku semampai (semeter tak sampai) jadi ya sudahlah yaa, bye~ Satu kenangan yang bagiku bisa kuceritakan ke anakku kelak, bahwa ibunya yang imut-imut ini dulunya pernah jadi pemimpin upacara bendera. Siapa tau nanti anaknya pingin, tentu aja boleh!

7. Menikah di usia 22 dengan suami yang belum 21 tahun

Alhamdulillah, cita-citaku untuk menikah muda tercapai~ Entah kenapa dulu punya cita-cita kok ya gitu? Tapi segala sesuatu kan memang sudah ada garis takdirnya kan ya. Menikahi seorang laki-laki yang saat itu belumlah mapan, di usianya yang terbilang masih sangat muda ya bagi laki-laki. Suatu tindakan yang ekstrem ternyata kalau dipikir-pikir sekarang ini. Kok bisa-bisanya kami senekat itu? Wallahu a'lam, ijab qabul sudah terucap. Kini kami masih terus berjuang bersama :)


 

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog

Matrikulasi

Powered by Blogger.