Bismillaaah.. hari kedelapan...
Hari kedelapan adalah hari pertama puasa, ternyata Abian ikutan bangun sahur dan minta sahur juga meski masih sambil menahan kantuk hihi. Akhirnya kubuatkan segelas susu untuknya. Setelahnya ia masih bermain sebentar lalu kemudian akhirnya minta tidur lagi karna masih mengantuk katanya. Yaa suud, mari kita tidur lagi nak hahah
Sore harinya, rencana ingin mengajak ia untuk ikut holanya mengaji di tpq, namun ternyata tpq nya libur dalam rangka menyambut bulan ramadhan, hmm okheeeey. Walhasil kami mengaji sendiri deh di rumah. Athera dan Abian bergantian kusimak untuk mengaji. Alhamdulillah, dia sangat enjoy dan menurutku untuk tahapan pembelajar awal ia sudah masuk ke excellent bahkan earn. Kunilai itu dari semangat dan daya serapnya yang cukup baik, maasyaallah alhamdulillah. Ketika kubetulkan makhrojnya pun ia bisa mengikutinya. Sesuatu yang memang kuharapkan ada padanya sejak dakam kandungan hihi. Itulah kenapa salah satu sebab kusematkan nama Abian padanya, agar apa-apa yang diucapkannya jelas dan terang seperti idhar halqi hhihihiihhi.
Lalu, ketika berbuka puasa kami sangat senang dan Abian pun turut bergembira. Sebab seharian ia sibuk bertanya dan menawari makanan kepada seluruh anggota keluarga yang sedang berpuasa. Ia tanya bunda puasa? nggak makan? dan seterusnya. Lalu setiap kali ia bertanya, aku hola atau mbah yutnya akan menjelaskan lagi dan lagi.
Malam harinya, seperti kemarin aku berharap ia bisa mengikuti tarawih dengan tertib. Namun setelah shalat isya, nampaknya ia mulai merasa bosan karena ia terbiasa riwa riwi dan melakukan banyak gerakan wkwk. Walhasil dia meminta untuk pulang, tanpa babibu ia akhirnya memutuskan untuk pulang sendiri, waduuuuh. Susah juga untuk satu hal ini, sejak sudah bisa berbicara ia cenderung memiliki bakat mudah bergaul dan intrapersonal yang nggak takut untuk pergi kemanapun gitu, berbeda sekali dengan mamaknya ini. Kubuntuti dia dari belakang karena ia sudah berlalu duluan, hingga dicegat oleh bapak sekuriti masjid, ditanyalah ia mau kemana. Ia pun menjawab dengan polos dan tegasnya mau pulang sendiri ke rumah mbahyut. Ampun deh, akhirnya batal shalat tarawih deh hahaha.
0 komentar:
Post a Comment